"A-aku berangkat ke café duluan ya," ujar Ruby setelah menandaskan sarapannya.
Dua hari setelah Reino sakit, Ruby merasa sangat canggung dengan sikap Reino. Reino kini tak pernah marah ataupun mengumpat padanya. Dan yang membuatnya lebih cangung lagi adalah sikap tenang dan hangat Reino padanya. Dua hari ini waktu yang cukup untuk memulihkan kondisi tubuh Reino setelah sakit.
"Kenapa terburu-buru. Kau 'kan bos di cafeku," ujar Reino.
Ruby bungkam, ia bingung menanggapi perkataan Reino.
"Ayo, berangkat bersamaku saja," ujar Reino sambil bangkit dari kursi dan berjalan menuju keluar rumah..
Ruby hanya bisa pasrah. Ia tak bisa membantah perintah Reino.
Sepanjang perjalanan, Ruby hanya bisa terdiam. Pandangannya ia alihkan ke luar jendeal di sampingnya. Sedangkan Reino terus fokus menatap ke depan jalanan. Tangannya yang santai menyetir mobil dengan sesekali mengganti perseneling.
Menit-menit yang sangat kaku. Tak ada yang memulai percakapan baik Ruby maupun Reino.