Seperti biasa, mandi adalah kegiatan yang sangat menyiksa Reino dan Ruby.
"Damn it, Ruby! Cepat selesaikan! Aku tidak nyaman seperti ini!" ujar Reino.
Matanya ditutup kain oleh Ruby, meski begitu tapi indera perasanya masih bisa merasakan pergerakan Ruby.
"Sabar dong! Aku tak biasa mandi cepat. Seharusnya aku mandi dalam bath tub. Tapi kau selalu menolak. Aku 'kan jadi susah juga. Dari tadi kau mengeluh terus. Apa hidupmu isinya mengeluh terus?" ketus Ruby.
Reino mengembuskan napas gusar. Bukan hal mudah bagi Reino berinteraksi terlalu intens dengan seorang wanita. Insiden pertukaran tubuh ini membuat sesuatu yang terkubur jauh dalam hatinya terbangkitkan. Entah perasaan apa, Reino tidak bisa memastikan. Yang jelas adalah perasaan itu membuatnya selalu merasa ingin dekat dengan Ruby. Ia hawatir jika Ruby jauh dari pandangannya.
"Aku keluar duluan," ujar Reino.