"Damn it, Ruby! Kau berani keluar tanpa menunggu persetujuanku dulu," rutuk Reino kesal.
Setelah kembali ke tubuh asli, Reino masih berdiam diri di ruangannya. Jam di dindingnya pun masih menunjukkan sore hari. Ia berpikir keras bagaimana bisa ia kembali ke tubuh aslinya padahal hari masih siang.
"Aku sebaiknya pulang sekarang. Berdiam diri di ruanganku tak ada gunanya. Terlebih lagi tak ada Ruby di sini," gumamnya.
"Tak ada Ruby? Kenapa aku merasa kehadirannya begitu berpengaruh di hidupku? Aneh, aku bahkan membencinya karena ia seorang wanita. Damn it! Dia sudah meracuni otakku sampai aku tak bisa berpikir jernih," rutuk Reino.