"Sayang … di mana kau menyimpan uang yang mama kasih tempo hari?"
'Uang lagi? Astaga pertanyaan uang lagi! Keluarga ini tidak adakah pembahasan lain selain uang?' batin Reino.
Suasana meja makan mendadak hening. Reino yang memang dari awal tak pernah memulai pembicaraan sudah pasti tak akan memulai perbincangan.
"Ayahmu, kemarin menelpon mama. Dia membutuhkan uangnya kembali untuk melebarkan bisnis rumah makannya," ujar Emmy kemudian.
Reino tak menanggapi ucapan Emmy, ia mencerna ucapan Emmy sekilas. Ia masih sibuk menyelesaikan sarapannya.
"Robi bilang, investornya mengalami bangkrut, sehingga ia harus merenovasi rumah makannya dengan biaya sendiri," ucap Emmy lagi.
Reino seketika menghentikan kunyahannya. Telinganya langsung saja menangkap sebuah nama yang sangat ia kenal di memori otaknya.
"Tunggu sebentar … siapa tadi katamu?" tanya Reino.
"Ayahmu … kenapa?" Emmy balik tanya, heran.
"Ehm … sory …siapa namanya?"
