"Juan … a-aku mau minta tolong. Dompetku tertinggal di rumah, aku harus membayar tarif taksi di luar. Bisakah kau membayarkannya untukku?" tanya Ruby.
Ruby dengan takut-takut mendekati Juan yang tengah menuangkan racikan kopi.
Juan menoleh, "oke bos," jawabnya singkat.
Tanpa banyak pertanyaan lagi, Juan dengan sigap langsung keluar café dan mendekati supir taksi yang dimaksud Ruby. Ia lantas memberikan sejumlah uang untuk membayarkan tarif taksi. Meskipun ada yang mengganjal dalam hati Juan, namun tak ia utarakan pada bosnya itu.
"Belum pernah sekalipun, bos Reino ketinggalan dompet, bagaimana bisa ia jadi pikun seperti itu. Apakah efek jomblo yang terlalu lama mengakibatkan penurunan daya ingat otaknya? Ah … sudahlah, bukan urusanku, lagipula aku juga jomblo," gumam Juan saat selesai membayarkan sejumlah uang pada supir taksi yang wajahnya menunjukkan sudah tidak ramah lagi pada penumpang.
