Ruby membanting pintu mobilnya keras.
Brakk!!!
Ia baru saja sampai di depan rumah Reino. Setelah tadi berseteru dengan ayahnya, akhirnya ia memutuskan pergi tanpa mengabulkan permintaan Robi. Tak sepeser pun uang ia berikan pada Robi.
"Dasar laki-laki sial! Tua Bangka!" maki Ruby!
Ia melirik jam di tangannya. Jam Sembilan malam.
"Astaga! Aku lupa! Aku seharusnya ke café menjemput Reino. Sudah waktunya café tutup,"
Ruby bergegas masuk kembali ke dalam mobil dan menancap gas menuju café.
Sementara itu di café, Reino duduk santai di dalam ruangannya. Ia memutuskan untuk tidak melakukan kegiatan sebagai pelayan café sebagaimana mestinya yang biasa Ruby lakukan. Sejak insiden pertanyaan bahwa ia dikabarkan menikah dnegan Ruby, Reino memutuskan untuk tak mau lagi berperan sebagai Ruby. Telinganya pengang mendengar bisik-bisik antar karyawan yang menggunjingkan dirinya dengan Ruby.
"Ke mana kau rubah kecil!" desis Reino.