"Hei Reino! Apa kau akan berdiam diri saja di sini? Lihatlah Ronan, sudah mengambil satu gerakan maju."
Baran menunjuk ke arah Ronan yang tengah mengajak Roselyn berdansa. Meski ia sendiri tak setuju dengan tindakan Ronan yang mengajak Roselyn berdansa di tengah alunan musik rap. Ruby tengah pergi ke kamar mandi, jadilah di ruangan itu hanya ada Reino dan Baran beserta dayang-dayangnya.
"Bodoh!" ketus Reino.
Benar, kata itu juga yang tercetus di pikiran Baran saat melihat Ronan berdansa dnegan Roselyn diikuti alunan musik Rap.
"Ayolah, Reino. Bukan itu yang kumaksud. Kau seharusnya bertindak selayaknya seorang laki-laki. Terlebih lagi, kau sudah berstatus pacar. Seharusnya lebih berani bertindak daripada Ronan," ejek Baran.
Reino terdiam.
"Hei, ada apa ini? Kenapa suasananya suram seperti ini? Apa yang kalian bicarakan selama aku ke kamar mandi?"
Ruby kembali dari kamar mandi dan langsung melihat raut wajah Reino yang nampak serius.
