Desas-desus kabar tentang putusnya Angkasa dan Hendra mulai berseliweran di lorong sekolah.
Miko merasa bersalah "apakah karena kejadian hari lalu?" fikiran itu memutari otak kosong Miko.
Angkasa sangat depresi dan Miko memilih untuk tidak mau tahu, hingga pada suatu malam Angkasa menghubungi Miko. Ia bercerita tentang brengseknya Hendra yang
memilih wanita lain, hati Miko terasa lega karena bukan ia penyebab putus nya Angkasa dan Hendra. Seiring berjalannya waktu mereka berdua semakin akrab, Angkasa selalu meminta pendapat untuk hal-hal kecil yang ia lakukan.
"Jangan cemas, aku selalu ada di belakangmu" ucap Miko yang akan selalu di ingat Angkasa, sebuah janji yang terdengar tidak main-main itu membuat Angkasa bangkit dari keterpurukannya.
Hingga akhirnya mereka mulai gundah akan kedekatan mereka yang semakin merekat.
"Apakah aku jatuh cinta padanya?" tanya Miko pada hati kecilnya, "Apa Miko suka padaku ya?" sebaliknya Angkasa mulai berfikir dengan harapan di baliknya.