Ai Zhiyi menunggu Chu Weixu pulang di ruang tengah. Entah sudah berapa lama ia berada di sana.
Setelah ia berdiri lama di dekat jendela, ia pun merasa lelah, sehingga ia berpindah ke sofa. Ia duduk di sana dengan wajah cemberut dan tidak makan, sehingga entah itu rasa lapar ataukah kerisauan yang membuatnya terlihat begitu tidak bersemangat. Tidak ada yang dapat membedakannya.
Dalam keheningan, Ai Zhiyi menatap kosong ke arah TV yang menyala. Ia berpikir bahwa dengan adanya suara TV, itu akan dapat mengalihkan pemikirannya yang tak henti-hentinya terngiang. Namun rupanya itu tidaklah membantu, bahkan kegelisahan yang ia rasakan membuatnya mulai tidak sabar.
Bagaimanapun, selain karena Chu Shenshu yang secara terus menerus mengganggunya, apa yang dikatakan Wang Shu padanya sore tadi telah membuatnya terbebani.