Ai Zhizhu terkekeh. "Jangan dipikirkan. Aku akan mencarikanmu penginapan murah besok jika kau mau. Kita akan jalan-jalan besok dan lusa kau bisa kembali tanpa ayah ketahui."
Ai Zhiyi bersikeras, namun cara bicaranya masih sangat sopan, "Kakak, itu tidak perlu. Lagi pula, aku kembali ke desa karena aku hanya ingin menghadiri acara pemakaman ibu, jadi untuk berjalan-jalan, itu lebih baik jika kau menyimpan uangmu."
Terkekeh pelan, Ai Zhizhu mengacak-acak rambut Ai Zhiyi sambil mengatakan dengan nada bercanda, "Tidak apa. Anggap ini sebagai permintaan maafku."
Mendengar itu, Ai Zhiyi tersenyum tipis. Ia hendak mengatakan bahwa mereka telah saling memaafkan, namun entah mengapa, ia tiba-tiba mengurungkan niatnya.
Melirik ke arah Ai Zhiyi, Ai Zhizhu menganggap senyuman itu sebagai tanda persetujuan.