Melirik Ai Zhiyi secara diam-diam, Chu Shenshu menyeringai dingin. Ia berkata, "Ayo pergi. Aku akan mengantarmu pulang."
Chu Shenshu mengulurkan tangannya seperti pria sejati, tetapi Ai Zhiyi mengibaskannya dengan kasar. Tangan itu telah menyiksanya, tidak mungkin baginya untuk menerima bantuan dari tangan yang sama.
"Tidak perlu. Aku bisa melakukannya sendiri," ujar Ai Zhiyi dengan tegas.
Setelah mengenakan pakaiannya, Ai Zhiyi mengambil ponselnya di lantai. Ia melihat ada dua panggilan tak terjawab dari Chu Weixu dan ia hendak mengiriminya sebuah pesan. Namun alangkah sialnya, saat hendak mengetuk "kirim", ponselnya tiba-tiba mati.
Menatap layar gelap ponselnya, Ai Zhiyi tersenyum pahit. Kemalangan menimpa Ai Zhiyi dua kali berturut-turut dalam sehari. Kalau dipikir-pikir, itu tidak manusiawi.
Ia pernah mengira dirinya telah diberkati dengan keberuntungan setelah melalui masa-masa sulitnya di masa lalu, tetapi ternyata, malapetaka baru saja akan dimulai lagi hari ini.
