"Aku sangat merindukanmu, Nenek Kaedh," ucapku begitu kini aku sudah mendudukan diri di sampingnya. Ya, namanya Nenek Kaedh. Seseorang yang begitu aku hormati dan sayangi karena dia guruku yang berharga. Dia yang mengajariku sihir pertama kali begitu aku menemukan buku sihir di ruang bawah tanah. Alasan aku bisa mengenalnya, mungkin akan aku ceritakan nanti di lain kesempatan.
"Aku juga sangat merindukan anda, Tuan Putri. Bagaimana perjalanan anda?"
Pertanyaannya cukup membuatku terkejut tetapi sudah sewajarnya dia mengetahui semua yang telah terjadi padaku.
Dengan disertai raut sendu, aku menjawab, "Buruk, Nek. Aku tanpa sengaja bertemu dengan seseorang. Seseorang yang telah merenggut semangat hidupku. Tapi di saat yang bersamaan, bertemu dengannya membuatku mengetahui arti dari sebuah kebebasan dan kebahagiaan yang sesungguhnya. Berkat perjalanan itu aku mendapatkan begitu banyak pelajaran."
Nenek Kaedh mengulas senyum tipis, "Hm, aku turut senang mendengarnya, Tuan Putri."