Kami berempat tengah berkumpul di ruang makan dalam kondisi hening tanpa seorang pun mengeluarkan suara. Aku duduk di samping Zero dengan kepala tertunduk seolah tak berani menatap dua wanita yang duduk di seberang kami, ibu dan adik Zero. Zero juga terlihat tak mengatakan apa pun, dia hanya diam membisu sambil menggenggam tanganku di bawah meja. Canela dan Judith tentunya tak tahu kami berdua kini sedang berpegangan tangan.
Di atas meja sudah terhidang beberapa jenis makanan, tapi tak ada di antara kami yang berani menyentuhnya. Padahal dari aroma dan tampilannya makanan-makanan itu terlihat menggiurkan membuatku tanpa sadar meneguk ludah berulang kali karena tak kupungkiri perutku mulai merang-raung minta diisi.
"Bisa jelaskan pada kami? Sebenarnya ada apa dengan kalian?" tanya Canela, terlihat mulai kehabisan kesabaran karena aku dan Zero hanya diam membisu.
"Jelaskan apa maksud yang dikatakan Judith tadi, benarkah dia melihat kalian berciuman seperti sepasang kekasih?"