Chereads / jiela Margarita / Chapter 15 - 015

Chapter 15 - 015

"Kaaaa uhmmm" igau Kino

Lala yang sedang menyetir sontak menengok ke sebelah saat namanya di panggil,Kino.

Kino mengucek ngucek matanya,lalu mengerjapkan matanya.

"Kakak cantik kino haus" ucap Kino dengan suara khas orang bangun

Lala mememarkirkan mobilnya ke pinggir jalan,tidak baik mencari barang saat sedang mengendarai di jalan ramai.

Lala mencari tempat dimana ia biasanya menaruh air minum,biasanya ia bawa,atau memang tersedia,tapi kali ini tidak ada.tidak ada air mineral di tempat biasa ia taruh air.dengan kecewa Lala menggelengkan kepalanya.

"Ga ada sayang,nanti aja ya pas udah di rumah" ucap Lala.

Ibu Kino yang merasa terganggu oleh sebuah perbincangan kini membuka matanya, cahaya langsung masuk ke dalam retinanya,ia mengerjapkan matanya untuk mengontrol cahaya yang masuk.

"Kino mau apa nak?" tanya ibu Kino yang baru saja bangun dari tidurnya.selepas shalat,Lala memandikan Kino dahulu,lalu baru berangkat mengantar ibu Kino dan Kino pulang.

"Kino mau minum hiks"ucap Kino yang sudah mrengek meminta air.

" sttt udah jangan nangis ya sayang,Kaka beliin air mineral ya,kebetulan di sebrang sana ada warung yang masih buka"ucap Lala sambil mengelus kepala Kino,lalu melihat warung yang berada di seberang jalan.ini sudah pukul 7 malam,apa tak berbahaya menyebrang jalan?disini bahkan tak ada zebracroos.

"Ga usah Ka,biar ibu aja yang beli buat kino" ucap ibu Kino yang sudah siap membuka pintu mobil belakang,ibu Kino tidur di belakang Karna ia tidak bisa terkena ac mobil,lagi pula jendela tempat ibu kino duduk di buka sedikit,agar angin luar masuk ke dalam mobil.

"Ga usah Bu,biar Lala aja" ucap Lala

"Gausah Ka,biar ibu aja" ucap ibu yang sudah berada di luar mobil.

Lala lihat dari kaca,ibu Kino sedang menengok ke kanan ke kiri melihat laju kendaraan yang melintas.saat ibu Kino merasa sudah aman,ia berjalan ke sebrang jalan.dan ibu Kino sampai di warungnya.

Lala menengok ke arah samping kursi pengemudi,tempat duduk Kino.

Kino sedang memainkan jari jarinya .menggemaskan.

Lala mengelus elus kepalanya.mengelus jidatnya,sampai si empunya merasa nyaman dan akhirnya terlelap,saat sedang menikmati wajah Kino yang menggemaskan tiba tiba Lala terlonjak kaget.

Brukk!!!

Lala spontan menoleh.ia melihat banyak orang berkerumun di tengah jalan.

"Ada apa si" monolog Lala yang masih melihat dari kaca mobil.

"Kok ibu Kino ga balik balik" monolog Lala

Lala merasa perasaan tak enak mulai menghantuinya.ia membelalakkan matanya saat tersadar sesuatu.

Ia keluar dari mobilnya,menekan remot mobilnya untuk mengunci mobil.

Lala berjalan menuju kerumunan orang.ia mencoba menyalip untuk melihat sesuatu.

Lala terkejut.Lala mengerjapkan matanya.tak mungkin.ibu Kino.

"Bu bangun bu" ucap Lala yang memangku kepala ibu Kino yang penuh dengan darah

"Pak tolong dong ,jangan cuma diliatin,bawa ibu kerumah sakit,siapa yang menabrak dia!" ucap Lala yang memancarkan aura yang berapi api.

Para laki laki yang berada di tempat kejadian langsung membopongnya,memasukkan nya ke mobil orang.lalu langsung membawanya ke rumah sakit terdekat.

Wajah Lala basah Karna air mata.ia tak menyangka hal ini terjadi di depan matanya.

Lala bergegas ke mobilnya,memencet remot untuk membuka pintu mobilnya. Dan melaju menyusul mobil yang membawa ibu Kino.

Lala mengajukan permohonan agar Tuhan tak mengambil ibu Kino sekarang,sungguh Malang nasib Kino jika orang yang ia sayang selama ini meninggalkannya.

***

"Kaka cantik" panggil Kino

"Apa sayang" jawab Lala dengan nada setenang mungkin

"Ibu mana?" tanya Kino

Lala menggigit bibir bawahnya,ia harus menjelaskan apa kepada Kino ,soal peristiwa ibunya yang tertabrak mobil pribadi?.sepertinya.huh.

"Kita nyusul ibu ya sayang" ucap Lala yang satu tangannya mengelus kepala Kino,satu tangannya untuk menyetir.

"Memang ibu kemana?kok di susul?" tanya Kino lagi

Lala tak kuat untuk menjawab,Kino terlalu dini untuk merasakan hal seperti ini.rasanya terlalu menyakitkan.

"Nanti ya sayang,Kaka lagi nyetir" ucap lala,Kino hanya mengangguk patuh

***

"Dimana ruang ibu yang barusan kecelakaan?" tanya Lala kepada resepsionis rumah sakit.

"Ibu yang barusan di bawa berada di ruang ugd lebih tepatnya di lantai 2" ucapnya

Lala berterimakasih lalu bergegas ke tempat yang tadi resepsionis sebutkan.

Ugd.sangat menyeramkan.

Lala menunggu di kursi tunggu,sambil memangku Kino.Kino tidak bereaksi apapun,Kino hanya diam,tak bergeming,ia tak mengerti apa yang sedang terjadi.

"Keluarga pasien" ucap dokter yang baru keluar dari ugd.

Lala langsung berdiri,sambil menggendong Kino.

"Silakan masuk ke ruangan" ucap dokter lalu mempersilakan Lala untuk masuk ke ruang UGD.

Saat masuk Lala melihat kain putih yang menutupi seluruh tubuh ibu Kino,apa maksudnya ini?.

"Maaf,kami tidak bisa menyelamatkan pasien,pasien kehilangan banyak darah,dan pasien Memiliki penyakit bawaan,sekali lagi kami minta maaf"

Testt!

Satu bulir kristal turun dari kelopak mata Lala.tak mungkin.

Lala menurunkan Kino dari gendongan,ia memegang tangan dokter dengan kedua tangannya sambil berjongkok.

"Dok tolong,selamatkan ibu,saya mohon dok" ucap Lala berderai air mata,Lala bersujud di kaki dokter,dokter membantu Lala bangun.dan Lala bangun.masih dengan air mata yang turun.

"Maaf ,saya manusia,bukan Tuhan,tugas saya hanya mengobati semampu saya,selebihnya Tuhan yang berkehendak" ucap dokter

"Tapi dok—"

"Kaka cantik,itu siapa yang di tempat tidur?" tanya Kino

"Hiks dok mohon"

"Maaf ,saya manusia,bukan tuhan,saya hanya membantu,bukan berkehendak,saya permisi,jenazah akan kami kirim ke kediamannya 5 menit lagi" ucap dokter lalu berlalu meninggalkan Lala dan Kino.

Lala meninju lantai,ia bersujud frustasi.Lala bangkit dan mengacak acak rambutnya.sialan.

Lala menghampiri Kino,wajah Kino masih terlihat bingung.lebih baik Lala beritahu,dari pada ia harus menyembunyikan suatu kebohongan yang menyakitkan.

Lala mengusap kasar air mata yang terus menerus jatuh.

"Hei sayang" ucap Lala dengan nada lbut

"Ibu mana Kaka cantik?katanya kita mau jemput ibu?" tanya Kino

Lala mengusap lagi air matanya,sialan,air matanya terus menerus mengalir,sampai akhirnya Lala mendongak,mencoba mengubur air matanya.lalu ia menatap Kino dengan tatapan sendu.

"Ibu udah sama ayah kamu,kamu doain ya sayang,biar ibu tenang di alamnya" ucap Lala sambil mengelus sayang pipi Kino.

Kino yang paham maksud perkataan Lala,air matanya turun.

"Hueeeee ga mungkin ibu meninggal" rengek Kino

"Ibu ga tinggalin Kino kan Kaka cantik?engga kan hueee" tangis Kino semakin lama semakin keras,sampai akhirnya Lala mendekap tubuh mungil Kino.sebuah kenyataan yang benar pahit.

Lala melepaskan dekapannya.

"Udah ya sayang,jangan nangis,doain ibu,semoga tenang di alam sana sama ayah kino" ucap Lala mengelus elus kepala Kino

"Hiks hiks ibu" tangis Kino semakin menjadi jadi,sampai akhirnya Lala mengendong Kino dan keluar dari ruangan UGD.