Akhirnya yang ditunggu-tunggu pun telah tiba. Nuraini melihat sosok dengan penampilan simple elegan dan syar'i menenteng tote bag berjalan memasuki ruangan guru. Siapa lagi, jika bukan Arsyla.
Dengan senyumannya yang lembut, gadis itu menyapa seluruh Uztazah yang ada di dalam ruangan. Termauk juga Ruroh dan Nuraini.
"Kamu sudah tiba, Syl?" sapa mbak Nur dengan kedua mata berbinar. Seolah, dia telah mendapatkan sebuah harapan di tengah keterpurukan. Sebab, sejak tadi dia hanya diam dan merenung saja terus. Baru bisa tersenyum setelah melihat Arsyla datang.
"Iya, nih mbak. Ada apa? Apakah ada masalah?" tanya Arsyla yang juga merasa kalau atmosfer dalam ruangan ini sedikit berbeda.
"Tidak ada. Tapi, aku hanya ingin bicara berdua saja denganmu. Bagaimana kalau nanti?"
"Pas sholat magrib saja. Kebetulan, aku lagi free. Mbak Nur, masih berhalangan, atau tidak?" tanya wanita itu.
