"Kamu tahu siapa keponakan Abah Amir yang baru saja melahirkan?"
"Ya tidak tahu lah... La wong mereka memiliki banyak saudara. Pasti keponakannya banyak yang mana, pasti Ya sekedar tahu nama saja untuk orangnya yang nggak tahu. Memang kenapa?"
Papi meringis dan tersenyum konyol lalu memukul paha Dion yang kebetulan jaraknya tidak jauh dan masih bisa ia jangan kau.
"Hahaha, kamu percaya enggak kalau dunia ini sangat sempit bahkan tidak seluas daun kelor? Aku sebelum tahu daun kelor itu seperti apa kukira daun kelor itu sebesar daun waru atau daun pisang ternyata sangat kecil sebesar kuku telunjukku," jawab Fatih masih terpingkal-pingkal.
"Kamu ini ngomong apaan sih? Aku tanya memangnya siapa keponakan Abah Amir yang baru saja melahirkan anak?"
"Kamu kenal sama dia. Kau juga tahu tapi bagaimana bisa kita tidak tahu kalau dia sudah memiliki anak?" ujar Fatih, merasa sangat konyol.
"Hah, masa sih aku kenal? Siapa namanya?" tanya Dion sambil berusaha berfikir keras.
