"Kenapa kamu cuma diam dan memandangiku seperti itu Apakah kau sudah berpikir dan merasa kalau kau itu hanyalah beban di dalam keluarga ini?" ucap ibunya lagi saat mendapati putranya hanya diam memandangi dirinya dengan tatapan bodoh.
"Jika ini pasti ada yang tidak beres kan tidak mungkin Ibu tiba-tiba berubah begitu saja kepada anak haram itu dalam sekejap tanpa ada sesuatu yang menggunakan," ujar Yusuf.
"Plak!"
Sebuah tamparan tiba-tiba mendarat dengan keras di pipi kanan Yusuf. Ira sangat marah sampai kedua matanya melotot.
"Aku memang tidak menginginkannya apalagi melahirkan dia ke dunia ini tapi ku perlihatkan kepadamu sekali lagi untuk tidak pernah mengatakan hal tersebut di depanku lagi apalagi kepada dirinya biarlah dia tetap menjadi dirinya dan tetap mengira bahwa kita ini adalah rumah.