"Iddddih! Ya sudahlah cantik ekspresinya biasa aja enggak usah kayak gitu lagi pula kan aku cuma nanya Kenapa kamu jawabnya sampai kayak gitu jangan marah," ucap mbak Nur sambil tertawa.
Dia merasa lucu pada sahabatnya yang satu ini sekaligus senang tanpa terasa ternyata dia merindukan saat-saat menggoda arsila hingga wajahnya memerah karena malu bercampur sebal.
Dia memang sangat jarang sekali menggoda arsila tapi kalau itu dia sering menikmati momen seperti ini karena Ruroh paling jago dan sangat hobi sekali menggolongkannya.
"Okelah find ya sudah kita nggak usah bahas itu lagi. Mas Rian udah tenang di sana kita enggak usah ngomongin dia lagi kasian kalau diomongin terus nanti dia nggak tenang dan berpikir aku masih belum bisa ikhlas melepaskan kepergian nya nya," ucap arsila Padahal sama sekali yang dia katakan barusan ini sangat tidak nyambung.
Jelas aja. La, wong barusan yang dibicarakan itu bukan almarhum Rayan melainkan pria yang dulu pernah disukai oleh arsila.