Bayi itu tidak langsung menerima gandingan dari uminya. Mungkin, biasa melihat Arsyla tidak pernah berdandan dengan mekap tebal, dan sekarang dia berdandan begitu camtik seperti seorang pengantin membuat bayi itu hampit tidak bisa mengenali ibunya tanpa intsing dan suaranya yang masih sama.
Bahkan, saat di dalam mobil pun, Lutfi juga nyaris tak berkedip, dan tak pernah memalingkan wajahnya dari obyek lain.
"Mungkin anak kita berfikir, umiku cantik sekali, begitu, ya?" goda Rayan begitu menyadari kelakuan aneh putranya.
"Kurasa tidak, Mas… dia hanya aneh saja, kan selama ini adek gak pernah dandan kaya gini," jawab Arsyla.
Rayang tersenyum. "Ini adalah hari bersejarah ketiga yang mungkin juga tidak akan pernah kamu lupakan, Dek. Setelah pernikahan, melahirkan putra untukku, dan kau wisuda. Happy graduation, Sayang!"