Chereads / Lia(ABIYAN) / Chapter 6 - 05. Pertemuan kedua

Chapter 6 - 05. Pertemuan kedua

"Percayalah setiap pertemuan akan ada sebabnya yang Allah tentukan dengan semestinya"

***

Siang telah berganti malam Lia sedang santai di kamarnya yang bernuansa biru laut itu, dia sangat bosan harus rebahan dan rebahan saja, sedangkan untuk menonton film favorit di laptop-nya semua sudah dia tonton dan belum ada stok untuk ditonton malam ini.

Setelah beberapa  menit memutar otak-nya agar berkerja, muncul lah ide di kepala pintar'nya itu

"kalau gw keluar cuma cari angin dan beli cemilan di minimarket kemungkin nggk apa-apa deh!Toh ini juga belom  malam-malam amat" batin-nya.

Lia yang menjalankan ide pintar-nya itu pun bergegas untuk pergi ke minimarket dengan berjalan kaki toh minimarket dekat dengan kediaman-nya mungkin hanya sekitar lima menit saja sudah sampai.

Di lain sisi,Biyan yang sedang bersantai dan memainkan benda pipih-nya itu di kaget-kan oleh wanita setengah tua yang sudah bersedekap tangan dan menatap-nya secara teliti

"Anak bunda lagi sibuk?" ujarnya basa-basi.

Biyan yang tadi-nya acuh pun mendongakkan kepala-nya "sedikit,ada apa bun?" ujarnya membalas pertanyaan bunda-nya

Bunga pun menatap putra-nya  sembari tersenyum "Apa biyan bisa bantu bunda beli bahan dapur,yang sudah habis di minimarket?" ujarnya dengan nada meminta tolong.

Sedangkan yang dimintai tolong sedang berpikir kenapa bunda-nya tidak pergi sendiri saja

"Hmmm...kenapa bunda ngak beli sendiri, biyan mana tau tentang bahan dapur!" ujarnya agar bunda-nya pergi sendiri untuk membeli keperluan dapur toh dirinya juga tidak tau apa yang mau di beli.

Bunga yang sudah berharap jika putra-nya akan menurutinya pun sedikit kecewa

"Bunda lagi kurang enak badan sayang, lagian ini sudah malam masak punya anak laki-laki nggk bisa diandelin" ujarnya untuk menyindir putra semata wayang-nya itu.

Sedangkan yang disindir sedikit perihatin atas tuturan bunda-nya itu "okee lah bun biyan beliin, Asal bunda bantu biyan deket ma cewek" ujarnya cengengesan.

Bunga yang tampak aneh dengan sifat putra-nya yang tiba-tiba cengengesan pun tersenyum tipis "Emang anak bunda udah ngerti cinta-cinta apa?masih manja gitu kok udah ngomong cewek-cewek" ujarnya dengan nada mengejek putra-nya.

Sedangkan yang di ejek nampak sudah beranjak untuk pergi "ishh...apaan sih bun!!!si kasep-nya keluarga Ananta udah gede gini loh bun udah waktunya ber silaturahim dengan cinta" ujarnya dengan membanggakan dirinya

Bunga hanya tersenyum manis benar yang dikatakan putra-nya memang "Terserah kamu deh, bunda cuma ngingetin kalau kamu benar-benar sayang dijaga bener-bener dan nggak usah maninin perasaan-nya karena bunda juga perempuan loh bi jadi tau gimana rasanya.

Tinggal bilang nanti bunda bantu gimana?!

Udah sana beliin bunda yang tadi  bunda suruh udah bunda kirim ke hp kamu  daftar yang harus di beli" ujarnya dan melangkah pergi.

Setelah beberapa menit perjalanan kini seorang cowok sudah di depan minimarket dengan GAYA coll-nya yang memikat orang yang melihatnya dia berjalan dengan santai memasuki swalayan itu dengan mendorong troli yang disiapkan disana,

setelah beberapa menit sudah menghabiskan waktu untuk mencari bahan-bahan yang tertera di layar telepon-nya masih banyak yang harus di beli namun dia tidak menemukan nya di deretan terpampang di depannya dia nampak pusing setelah mengitari berbagai nama produk disitu,dia yang fokus menatap layar ponsel-nya untuk mencari nama yang harus di beli lagi tanpa sengaja menabrak seseorang dari depan.

Biyan yang tampak acuh itu melihat orang yang di tabraknya sekilas namun saat mau pergi dari situ,tangannya di cekal seseorang membuat dia terpaksa menoleh dengan ekspresi mengajukan pertanyaan.

Seorang cewek yang bermuka merah padam itu nampak kesal atas yang terjadi barusan "Lu nggak punya mata apa gimana sih?, gw ketemu lu sial muluk bawak-nya." Ujarnya

Sedangkan yang di kata'in nampak santai "Iya gw gk punya mata, jadinya gw cuma muter-muter doang disini nggak dapet barang yang gw cari" ujarnya dengan menunjukkan troli-nya.

"Hahahaha....masak cowok songong kayak lu cari bahan dapur sih!hmm...tapi gpp kok. Hitung-hitung sayang ma istri dirumah yaakan?"  ujarnya meledek si cowok didepannya.

"Cihh,,,gini-gini gw masih sendiri belum punya istri ya! Ngaco tu mulut,emang elu tampang ibu-ibu komplek yang dah punya anak lima" ujarnya dengan sindiran.

"Dah tua dong anjimm" ujarnya dengan memukul bahu sang cowok di depannya

Sedangkan yang dipukul hanya tersenyum tipis atas tindakan gadis itu "iya dah keriput pulak, kayak gak tau di belai" diiringgi tawa yang semakin menghanyutkan. Hehehe

"Tauk ah, mending gw pergi dari pada debat ma elu yang gak tau diri" ujarnya ingin melangkah pergi,tapi saat pijakan kedua tanpa sengaja terpeleset dan terjungkal kebelakang hingga  tanpa aba-aba ada tangan yang sudah menompang tubuh nya agar tidak terjatuh.

"Makanya kalau jalan itu gak usah sambil ngomel-ngomel, tau gw cakep tapi gak usah gitu juga elu sampek mau pergi ae ngomel-ngomel dulu" ujarnya biyan sudah ingin menertawakan ekspresi gadis itu dengan pipi yang mengembung tanda bahwa dirinya sedang kesal.

"Terserah lu terserah gw bodoamat,makasih dah nolong gw. Nggak usah ngucapin sama-sama, gw ikhlas ngucapin makasih-nya" ujarnya sudah kesal sendiri gara-gara bertemu orang yang membuat hari-hari nya merana.

"Ehh...main ngucapin makasih-makasih, itu tadi gw nolongin ngk geratis sableng" ujar abiyan mulai menyerah kan hp nya ke gadis itu.

"Gundulmu sableng, wiro. Dan  Ini apa-an ngasih hp segala lagian gw bukan pengemis yaa" ujar gadis itu dengan melirik cowok tersebut dengan tajam.

"Elu tu banyak cakap yaa sapa juga yang mau kasih hp keluaran terbaru buat elu, makanya kalau punya sifay PD itu jangan ketinggian mbaa jadi bikin malu sendiri kan?hahahah" ujarnya dengan tertawa memerangi perutnya yang sudah sakit karena tertawa.

"anjimm bangett lu dasar crocodile, lah terus maksud lu apa nih nyodorin hp ke gw segala" ujarnya

"Gw cuma mau lu bantu in gw cari yang ada di daftar layar hp noh,karena gw dah capek muter-muter dari tadi, lu kan cewek pasti tau tuh barang-barang  dimana dan itu sebagai balasan atas pertolongan gw tadi ke elu." ujarnya segera melenggang pergi, karena kalau tidak akan semakin panjang perdebatan antar sesama  makhluk tapi beda prinsip itu.

Sedangkan yang terkena ibasnya gadis yang bernama Lia itu nampak serius dalam mencari-cari apa yang tertera di layar hp tersebut dengan sangat gesit, tanpa disengaja dirinya tersadar  seperti ada yang memperhatikan gerak geriknya sedari tadi dan benar saja siapa lagi kalau bukan si songong yang menyuruhnya tadi.

Lia yang sudah sedikit lelah pun nampak berhenti di deretan rak-rak anekan merk produk dan memandangi cowok itu secara seksama "Dari pada lu jadi patung pancoranan disitu, lebih ada manfaatnya lu bantu gw ambil dan dorong tu troli biar gw yang nunjukin tu barang" ujarnya dengan helaan nafas panjang.

"Kalau gw jadi patung pancoranan juga keren og, dari pada elu gak ada pantes-pantes nya buat apa pun" ujarnya sok songong dan mengikuti apa yang tadi diucapkan gadis itu.

"Ehh...malah ngatain gw lo kadal,kalau pun pantes gw juga ogah kalik,emang elu yang sana sini mau...hahahaha" ujarnya tak kalah songong,entahlah dapat keberanian dari mana dirinya berani debat dengan cowok tersebut dan tidak bisa dipungkiri juga dirinya tidak segugup pertemuan pertama nya tempo hari.

"Eh gak ada ya, emang gw cowok apaan! Dahlah debat ma elu bikin gw darah tinggi tau nggak,cepett an kurang barang apa lagi nih?" Ujarnya dengan menunjukkan troli-nya

"Kurang beberapa barang aja, di deretan rak situ barangnya lu tinggal ambil dah ntar gw yang nunjukin ada di sebelah mananya" ujarnya bergegas melangkah agar cepet selesai dan terlepas dari pujaan hatinya yang ternyata songong itu.

Dan setelah menghabiskan beberapa jam yang terbuang kini Lia sudah berada di dalam mobil dengan seorang cowok siapa lagi kalau bukan Biyan, tadinya lia yang sudah lega akan urusan nya telah diselesaikan ternyata dirinya di bikin kesal karena biyan yang mengajak nya pulang bersama dengan alasan karena sudah sedikit larut malam dan tidak baik jika perempuan masih berkeliaran di saat begini,

Lia pun pasrah saja sebelum acara kepulangan itu Lia masih ingat tujuan awalnya dia pergi ke minimarket untuk apa dan dia mencari apa yang dia inginkan disertai seseorang mengekor dibelakang nya dengan santai dan melihat setiap gerak geriknya kegiatan itu terhenti setelah lia di depan sebuah kasir untuk membayar dan biyan sudah keluar terlebih dahulu untuk ke mobilnya.

Setelah beberapa menit perjalanan mobil full black itu berhenti di jalan yang di apit oleh beberapa  rumah mewah disana,Lia yang sudah beranjak dari kursi mobil itu pun keluar dan diikuti oleh biyan yang berjalan mengitari mobilnya.

"Makasih dah di anterin pulang" ujarnya

"Yakin ni gw anterin sampek sini, emang rumah elu yang mana?" biyan tak menanggapi ucapkan gadis itu malah berbalik bertanya.

"Iya rumah gw udah deket kok,takutnya kalau gw aja elu nyampe rumah ntar belum tau nyawa lu masih dibawa pulang apa nggak?" Ujarnya dengan sedikit menakuti

"Emang gw anak TK lu takutin kayak gitu,gk mempan buat gw! Lebih baik tu gw anterin sampek rumah lu, dari pada gw turunin lu kek gini" ujarnya tegas dan mencondongkan bedanya ke arah gadis itu.

"Ah elah gapapa kali, dan lain waktu aja lu anter gw sampek rumah. Cepet pulang gw juga mau pulang nih" ujarnya

"Okelah tunggu saatnya gw anter lu dan gw bawa tanpa pengembalian  lagi...hehehe" ujarnya dengan bergurau dan melangkah menuju mobilnya.

"Apaan sih GJ lu oncom" ujarnya dengan menahan semburan merah dipipinya.

"GJ-GJ gini bisa bikin lu gak karuan kan...hahahaha

Dah gw balik dulu, jangan lupa lu chat gw ntar kalau dah sampek rumah  GAK ADA PENOLAKAN! " ujarnya dengan bersiap melajukan mobilnya.

Lia yang ingin berkomentar akan pernyataan itu pun ia urungkan karena objek nya sudah melenggang pergi,kini dia menyusuri jalan untuk sampai ke kediamannya, kenapa dia tak mengijinkan biyan menggatarkan dirinya sampai di rumahnya karena dia tau mau jika Biyan tau bahwa dia adik dari sahabatnya yang bernama *Hendra* itu,

karena dia tak mau jika semua orang mengenal nya karena memiliki kakak yang tidak jauh dari Biyan yang digandrungi banyak kaum hawa dan pasti jika sudah bergabung dengan THE TIGER akan banyak musuh yang mengintai ataupun masalah yang datang,Lia hanya ingin ketenangan dalam masa SMA nya ini dan kehidupan selanjutnya.

Lia kini telah bersantai ria setelah beberapa menit terlewatkan tadi dan benar saja dirinya mengirimkan sebuah pesan kepada seseorang di sebrang sana, entahlah tidak bisa menolak atas perintah itu karena dia juga senang melakukan hal tersebut.

Lia yang sudah selesai akan ritual rebahan santai dan memakan makanan ringgan di sofa kamar nya itu  bersiap berpindah ke Kasur empuk miliknya bersiap menjelajah alam mimpi, karena tubuhnya perlu asupan energi untuk esok paginya.

***

Maaf kalau banyak yang nggak Nyambung dan typo yang bertebaran😫

Jangan lupa tinggal kan jejak vote dan komen kakak😍

Terimakasih 🤗