News part guys...
***
"Hidup memang penuh teka-teki jika kita berharap belum tentu terjadi dan bila tak di harapkan bisa terjadi itu pun atas dasar ketidak senggajaan"
***
Matahari mulai redup dan itu tandanya hari semakin sore, sehingga pihak sekolah akan memulangkan semua muridnya. Saat semua murid sedang berhamburan keluar kelas untuk berpulang, semua dikejutkan akan suara bising dan deruan montor yang saling menyahut letaknya di luar sekolah mereka disertai sorak-sorakan yang mencaci.
Untuk hal itu pemimpin "THE TIGER" si Biyan menggomandokan seluruh anggotanya itu berkumpul karena sekolah mereka diserang. Sudah lama setelah anggota mereka di bubarkan kejadian ini terjadi lagi. Biyan yang kini memeriksa keadaan semuanya baik di dalam maupun diluar nampak santai dan tenang, karena apa jadinya ia selaku pemimpi jika tidak bisa mengontrol emosi dan itu juga tidak baik untuk seluruh warga sekolah yang berada disitu jika dia menggunakan egonya bukan pikirannya.
Biyan dan seluruh anggota-nya hingga di bantu guru sudah mengamankan semua murid untuk tidak pulang terlebih dahulu dan harus berdiam diri di kelasnya masing-masing hingga kejadian ini berakhir, jika pun murid di paksakan pulang akan sangat berbahaya mengingat yang kini menyerang adalah musuh bebuyutan mereka, THE COBRA tak seperti anggota yang dipimpin Biyan geng itu tak pandang bulu jika bersangkutan dengan anak "THE TIGER" mereka akan melukai bahkan hingga menghilangkan nyawa tanpa imbuhan kasihan.
Biyan yang sudah melihat pergerakan lawan kian emosi diluar dia memerintahkan Satria untuk memberi tau seluruh anggota yang di pimpin-nya untuk berkumpul di lamapanggan, Satria hanya mangut-mangut atas tuturan pemimpin-nya itu lagi pula kalau ingin berceloteh pun ini bukan waktu yang tepat.
Setelah beberapa menit semua sudah berkumpul dilapangan sesuai dengan tingkatan barisannya masing-masing
"Oke...untuk semua Anggota yang gw pimpin sekarang dengan segala hormat, Sekarang sekolah kita di serang dan kalian tau siapa mereka bukan?!" Biyan menjeda perkataan nya.
"Untuk itu gw minta sama lu semua untuk berkerja sama buat nuntasin mereka yang di luar, dan untuk itu....kalian jangan pakai benda tajam atau berbau tajam lainnya mengingat ini masih di area sekolah, jangan berlebihan kalau nyerang musuh karena kita hanya ngelawan bukan mau ngilang in nyawanya. NGERTI!" ujar Biyan mantap. Dia memang orang yang irit bicara jika tidak penting saat sedang berkumpul tapi tidak untuk hal seperti ini, dia adalah orang yang sangat bijaksana dan tegas dalam memimpin.
Semua bersorak "Ngerti boss" mereka hanya sebagian yang digunakan untuk melawan dan lainya berjaga untuk keamanan di dalam sekolahnya.
"Untuk yang anggota inti pada jaga anggota lain yang masih di bawah kita"
"Dan ada juga anggota tameng buat jaga kita-kita yang ngelawan yang bersenjata"
"Oke,siap boz"
"Kita lawan sekarang dan sebelum itu berdoa menurut kepercayaan-nya masing-masing. Berdo'a di MULAI..."
"Aa-minnn"
Setelah melakukan doa dan sudah bersiap di posisinya masing-masing anggota "THE TIGER" berjalan secara berkala ke arah luar sekolah di mana musuh telah menunggu disana, cacian dan makian kian mendominasi di telinga dengan banyak nya deruan montor yang sengaja di gas oleh sang pemilik hingga anggota the Tiger saling berhadapan dengan anggota musuh.
"Berani juga nyali lu anggota kewan" ucap salah satu seorang musuh nya.
"Beri plus dulu brow, anggota animals berani keluar dari kandang"
'Hahahha'
'Prok-prok'
'Prok-prokkk'
(Suara tepuk tangan)
"Banyak bekicott lu" ucap Satria yang sudah tak sabar ingin menghabisi mulut yang merendahkan dirinya dan kawan-kawan nya.
'Bugh'
Satu tinjuan lolos dari tangan Satria ke sang musuh, sehingga membuat dua kubu itu saling pandang dan mulai menyerang.
'Bugh'
'Bugh'
'Bugh'
Begitulah kiranya suara yang dihasilkan antara dua kubu itu.
Antar kubu itu semakin beringas saat beradu kekuatan walaupun sudah beberapa menit berlangsung, sebagian orang pun sudah ada yang terkapar dan luka lebam.
Biyan yang sudah terengah-engah setelah membasmi orang yang menyerang nya pun masih harus memantau yang lainya.
***
Di sisi lain, Lia dan seluruh penghuni kelas-nya hanya berdiam diri setelah komando yang di berikan oleh anggota THE TIGER dan guru nya itu, sebagian anak melihat adu otot itu dari jendela yang ada di kelas mereka. Sedangkan sedari tadi Lia merasa tidak nyaman dan ingin keluar dari ruangan itu untuk pergi ke kamar mandi.
"Kenapa sih lo li?dari tadi diem mulu"
"Tenang aja Li, kakak lu gak akan mati kok cuma gara-gara gini-an doang"
"Ishh... mulut lu Rin, bisa nggak di filter dulu kalau ngomong jangan asal Jeplak tu mulut!" Grutu Rena yang sudah kesal atas ucapan Rina tadi.
"Hehehe iyaiya. Tenang besok bakal gw aplas juga biar gak harus pake filter"
"Serah deh serah"
"Guys,,,gw ijin keluar bentar ya?udah nggak tahan ini." Kata Lia yang sudah memeggangi rok-nya hingga kusut.
"Eh... Elu mau kemana sih? Bahaya tau diluar, gimana kalau kita temenin aja.
"Bener tuh. Biar kita yang temenin jangan sendiri"
"Cuma bentar doang, pengen ke kamar mandi nih. Dah yaa gw keluar dulu." Ucap Lia dan beranjak untuk keluar kelasnya.
Setelah beberapa menit berlari kecil ke kamar mandi yang sedikit jauh, Lia sudah melangkahkan kakinya untuk ke dalam kamar mandi dan masuk ke salah satu pintu yang dia pilih. Dia emang memilih kamar mandi yang agak jauh dari kamar mandi biasanya yang di gunakan kelasnya karena kamar mandi itu cukup dekat akan kerumunan tawuran tadi, jadi dia memilih yang jauh tapi aman.
Lia sudah menyelesaikan ritualnya di kamar mandi tadi dan ia kini menyusuri lorong sekolah'nya untuk kembali ke kelasnya dia masih mendengar suara-suara adu kekuatan yang melintas di telinganya Lia juga khawatir akan Kakak'nya yang ikut serta dalam tawuran itu ia hanya bisa berdoa agar semuanya berakhir baik-baik saja nanti.
Saat Lia sudah dekat dengan kelasnya di di kejutkan akan cengkeraman tangan yang melingkar di tangan'nya, dan membuat dirinya terpaksa memutar tubuh kebelakang dan mendongak kan kepalanya agar bisa melihat siapa orang yang membuat dirinya terhenti dari perjalanan'nya "Siapa sih elu? Lepasin tangan gw!"
"Mau lepas yaa?? Ikut gw ntar bakal gue lepasin"
"Apaan sih! Gw nggak kenal sama lu dan lu bilang suruh ikut. Dan ini jawabnya: NGGAK!"
"Ow gitu, minta di kasarin dulu baru ikut?" Pria itu mehela nafas kasar dan melanjutkan perkataan'nya
"Oke kalau gitu, gw ladenin."
Belum sempat Lia menjawab dirinya sudah terlebih dulu di tarik oleh sang pria dan belum cukup dengan itu kepalanya juga di benturkan ke tembok yang ada di sebelah nya, hingga dirinya kehilangan meringis dan kehilangan kesadaran'nya dan tak tau apa yang terjadi selanjutnya.
Untuk kawan-kawannya yang berada di kelas itu kini sudah mulai cemas akan Lia yang tidak kunjung kembali setelah ijin untuk pergi keluar tadi.
"Si Lia mana sih, udah hampir satu setengah jam gk balik-balik"
"Iya nih sih Lia mana lagi,buat kita khawatir aja"
"Lagian udah selesai juga tawuran'nya malah gk balik-balik"
"Apa janga-jangan dia pulang bareng ka Hendra, bisa jadikan habis tawuran gk bisa pulang sendiri"
"Bisa jadi sih. Tapi gk mungkin juga gk ngabarin kita-kita dulu guys"
"Iya juga sih"
"Atau jangan-jangan si Lia kenapa-kenapa lagi...
Dan parahnya dia di culik sama musuh The Tiger, OMG bisa gilak Gw gk punya temen se bangku."
"Ya jangan buat kita tambah panik dong, lebih baik kita cari aja dulu ntar kalau gk ketemu kita minta bantuan yang laen"
"Oke"
Geng Bobrok pun mencari di seluruh bagian yang ada di sekolah nya itu, dari semua kamar mandi dan kelas-kelas yang kian mulai sepi karena sudah di per bolekan untuk pulang sedari tadi. Tiga sekawan itu mulai panik dan lelah karena sudah mengelilingi dan memeriksa sebagian tempat yang ada namun hasilnya tetap nihil.
***
Geng THE TIGER kini sudah berkumpul kembali di emperan Lapangan setelah perkelahian tadi, ada yang membersihkan luka-luka yang dihasilkan tadi dan ada juga yang membantu satu sama lain. Biyan dan kawan-kawannya anggota inti juga memiliki luka tapi tidak separah yang di hasilkan yang lain karena mereka sudah kebal dan bukan hal pertama kali mereka begini.
"Eh...itu bukannya teman-temannya si Lia?Bukan!" Ujar Aska yang tak sengaja melihat mereka.
"Iya tuh, Ngapain juga masih pada di sekolah'an kan udah di suruh pulang dari tadi"
"Lihat deh gerak-gerik mereka kaya panik gitu! Kaya nyari sesuatu kan"
"Bener tuh, biasanya juga mereka ber-empat kok ini cuma tiga doang"
"Terserah mereka lah, urusannya sama kita apa coba hah?!" Ujar Biyan dengan nada tidak suka.
Yang lain hanya diam dan mengangguk atas ucapan Biyan barusan yang seperti orang tidak suka atas apa yang di bahas mereka.
***
Di lain Tempat, Segerombolan anak yang tak jauh beda umurnya dengan anak THE TIGER tadi kini sedang tertawa girang disertai candaan yang kian mendominasi di ruang itu hingga membuat keriuhan yang terjadi.
Walaupun mereka kalah dalak tawuran yang di sepakati tadi tapi mereka memiliki cara licik untuk membuat musuhnya babak belur dikandang'nya.
"Lumayan boss,kita kalah tapi bawa pulang gadis polos dari sana" ucap iqbal salah satu anggota THE COBRA.
"Jadiin dia bahan buat kita mancing anak THE TIGER kesini dan jangan sentuh dia sedikitpun!,
Karena Kita hanya butuh dia buat bahan sandra'an. Kalian ngerti? "
"Ya bos, Siap"
Lia yang sudah tersadar dari pingsan'nya pun mendengar setiap percakapan yang di lakukan oleh seseorang yang ada di depannya itu, walaupun sedikit pusing di kepala'nya dan ada bekas darah yang mengalir tapi dia berusaha kuat dan menghalau rasa pening nya untuk tidak menguasai kepalanya dan pingsan kembali.
Lia berusaha tidak menimbulkan suara agar dirinya tak menjadi bahan tontonan,ia cukup mengatur nafas'nya dan ber'waspada jika pun dia kabur dan melawan tidak akan jadi kemungkinan juga dia berhasil dan terlepas dari mereka semua itu hanya akan membuang-buang tenaga saja.
***
Tiga sekawan yang sudah putus asa untuk mencari teman'nya Si Lia itu pun memutuskan untuk menghampiri Anggota The Tiger yang sedang bersantai di pinggir lapangan itu, dengan rasa gugup dan takut mereka memberanikan diri untuk melangkahkan kaki ke sekumpulan singa itu.
"Wiihh... Ada neng-neng cantik nyamperin kita nih"
"Kalau beginian aja lu semangat ka, tadi aja pas tawuran lemes banget"
"Yee... itu mah laen"
"Hay... ka-kak permisi.
Boleh nanya nggak?"
"Jangan gerogi atuh, kita-kita nggak gigit kok!"
"Gass tross ka.... Gass tross!
Jangan kasih kendorr" kata Hendra mengompor-ngompori.
"Udah deh gk usah pada jadi fakboy" ucap Satria menengahi.
"Ngapain kesini?" Ujar Biyan langsung ke inti tidak bertele-tele.
"Gini kak, kita mau nanya sama Kak Hendra"
"Oke" jawab Biyan dengan singkat, padat dan jelas.
"Yahh.... kok cuma dia doang.
Yang sini kecewa berat neng..."
"Gw tonjok mau lu satu-satu?hah"
"Hampura bos baru!,
sok.... atuh sok.... mangga mau ngomong naon?"
"Apa yang kalian mau tanya sama gw?"
"Gini kak, Lia ada sama kakak kah?"
"Gak ada sama gw! Emang dia kemana Tadinya?" Balas Hendra dengan nada biasa namun di dalam hatinya sungguh sangat khawatir akan adiknya itu.
"Tadi tu si Lia minta ijin sama kita ke toilet, kita mau nemenin tapi gak boleh.
Dan sampai sekarang belum balik dan kita juga udah cari gak ketemu."
"Oke kalian tenang aja, bakal kita bantu cari"
"Terimakasih kak"
"Bi gw boleh minta tolong ma elu dan yang lainnya?" Ucap Hendra pada temannya itu.
"Bilang aja kali ndra gak usah minta ijin dulu, kita itu udah lama sahabatan jadi gak usah kayak gini" ujar biyan dengan memegang pundak Hendra.
"Bener tu, kaya sama siapa aja"
"Kenapa lu ndra, muka lu kek pucet banget gak kayak tadi? Apa janga-jangan elu ada apa-apa lagi sama si Lia!?"
"Nggak sob, gw gak papa dan GAK ADA APA-APA!
Gw cuma pengen minta tolong sama kalian semua bantu gw buat cari si Lia, karena ini Gawatt buat kehidupan gw selanjutnya"
"Gaya lu tong. Emang apaan sih yang gawatt?hah"
"Lagian lu juga gak ada sangkut paut-nya sama hilang-nya si Lia itu"
"Ya gw tau. Tapi untuk kali ini gw mohon minta tolong bantuin gw buat cari Si Lia sampek ketemu dengan apa pun caranya...."
"Gak usah gitu ndra, Tenang aja bakal gw cari sampai ketemu si Lia walaupun semua gak ada yang mau" ujar biyan sembari berdiri dan berjalan ke arah lorong sekolah nya.
"Ciyahh... Bos kita kesambet apaan tadi pas tawuran ya?"
"Ke jedot kalik tu tadi?"
"Bisa... jadi sihh"
"Noh...kesambet tuan putri yang lagi nghilang butuh seorang pahlawan untuk di jemput"
"Hahahh....Bener juga tuh. Biar bos kita gak jomblo slurr!!!"
"Ntar gantian kita yang nyewekk dongg, yakan sobb!?"
"IYA deh iya. Sokk atuh cabut kita nyusul si Bos besar"
"Kita bakal bantu lu ndra tenaga aja" ujar Satria menghampiri Hendra yang termenung.
"Untuk kalian cewek-cewek pulang aja dan bantu kita dengan terus hubungani Lia dan kalau ada perkembangan informasi in ke kita" ujar aska yang sudah siap pergi dari hadapan mereka.
"Iya kak.
Makasih atas bantuannya, kita pulang dulu."
Setelah beberapa menit merundingkan kejadian tadi geng THE TIGER mulai memeriksa setiap sudut sekolahnya terlebih dahulu karena tempat ini adalah awal ke jadinya.
Saat Bayu menyusuri lorong lantai yang mendekati kelas si Lia, dia dikejutkan oleh bercak darah segar yang ada di tembok sebelahnya berdiri.
"Woyy....ini apaan? Masak ada cewe yang bocor di tembok sih"
"Apaan yu? Lo triak-triak kita tuh deketan bukan jauhan kaya jodoh. Tau nggak!"
"Itu si neng ngak pakai no-drop mungkin, makanya jadi bocor-bocor!"
"Yee... lu kira pantatnya kek tembok gitu?hah"
"Yaa kali gw kan masih polos mana gw tau tembok pa bukan. Yg gw tau kan sama-sama mulus!"
"Elu polos apaan, Noh makan tuh polos tapi tau segalanya tentang berbau 18+"
"Jangan buka aib gw dong lu, dasar so limih"
(Lanjutt teruss ngelawak na, walaupun keadaan na gak beres).
"So limih.... so limih. Sholehah yang bener tong"
"Ya maaf lah.
Eh tunggu....Kan kita tadi tawuran gk sampai kedalem kan yaa?"
"Iya bener. Pasti ada yang gk rebes! "
"Beres ajimm,,, bukan rebes!"
(Bisa-bisanya becanda di waktu kayak gitu).
"Kalian nemuin sesuatu?" Ujar Biyan yang baru datang dengan Hendra.
"Noh si Bayu liat Darah di tembok"
"Liat ndra! Ini masih baru darahnya" ujar Biyan mengarahkan tangan'nya ke tembok agar di lihat Hendra.
"Ini pasti ada hubungannya sama Anak THE COBRA.
Gimana menurut elu Bi!?"
"Gw juga mikir gitu.
Oke!, hubungin yang lain yang ikut nyari tadi dan suruh ke parkiran kita susun rencana buat ke kandang THE COBRA. SEKARANG juga!"
"Siap boz!"
Mereka geng The Tiget inti pun melangkah kan kakinya menuju parkiran untuk mengambil montor'nya masing-masing dan menyusun rencana selanjutnya.
***
See you next part my lov❤💕