Sejak dua hari mabuk bersama Hyesun, Yujin mendadak kehilangan semangat membaranya sesaat setelah sadar dari mabuknya. Wanita itu saat ini hanya mengetikan beberapa kalimat di layar laptopnya, menatap Novel yang sedang dia kerjakan demi uang.
Novel berjudul "Tentang Kamu dan Aku" itu hanya dia pandangi tanpa ada perasaan sama sekali. Wanita itu hanya menggerutu sambil menidurkan badannya di atas karpet bulu warna birunya. Matanya menatap langit-langit apartemennya yang baru saja dia sewa dua bulan lalu.
"Hah. Donggun brengsek." gumamnya sambil menatap lampu ruangannya.
"Lihat saja nanti! Akan aku balas kau, sialan!" gerutunya sambil mengepalkan tangannya. Tangannya meninju angin di atas kepalanya, seakan-akan sedang memukul pria brengsek dengan nama Lee Donggun di hadapannya.
Iya, Lee Donggun. Mantan kekasih Yujin selama 3 bulan terakhir ini. Donggun dan Yujin menjalin kasih sejak Donggun menyatakan jika dirinya jatuh cinta pada Yujin saat hari ulang tahun Yujin. Wanita itu yang sangat mendambakan momen itu tentu saja dengan bodohnya menerima pernyataan Donggun. Pengaruh terlalu banyak membuat novel romansa, kalau menurut Hyesun.
Yujin yang saat itu berniat untuk membeli sweater untuknya terpaksa melihat Donggun yang tengah menggenggam tangan adik tingkat dua tahun di bawahnya. Adik tingkat itu adalah junior yang dekat dengan Yujin, yang bahkan Yujin percaya selama satu tahun belakangan ini dalam kisah percintaannya. Saat itu, Yujin hanya menghampiri keduanya dan memukul Donggun dengan keras.
Salahkan Yujin yang memegang sabuk hitam karate saat masa sekolahnya, dirinya tumbuh menjadi wanita kuat namun lemah akan tipu daya cinta.
Setelah sesi memukul Donggun selesai, Yujin hanya berteriak, "Dasar sialan! Kita putus!" kemudian pergi sambil menangis.
Ah, sungguh bodoh. Yujin seperti memperlihatkan kelemahannya saat itu jika Yujin ingat kembali.
BRUK BRUK BRUK!
"AH KENAPA AKU HARUS LARI SAAT ITU?!" teriaknya sambil memukul lantai apartemennya.
"Hei! Berisik sekali!"
Yujin menoleh ke arah sumber suara, menatap lelaki yang sedang menyingkap selimut di atas sofa miliknya. Yujin membuka matanya lebar, "S-Siapa kau?!" jeritnya sambil memundurkan badannya.
Lelaki itu hanya menatap Yujin bingung, "Aku?" katanya sambil menunjuk dirinya.
Yujin mengangguk dengan cepat, "Kenapa kau disini?!" jeritnya lagi.
Lelaki itu kemudian memasang pose berpikir, kemudian menjentikkan jarinya, "Ah, perkenalkan aku Lee Jiyeol, housemate barumu?" katanya sambil mengulurkan tangannya.
"AH GILA! MIMPI APA LAGI INI!" teriak Yujin sambil memukul pipinya kencang tanpa mengalihkan pandangannya.
"Ah, kalau kau pikir aku manusia, kau salah. Aku hanya arwah."
"MAKSUDMU AP-"
BRUK!
"HEI BANGUN! JANGAN TIDUR DISINI!" teriak Jiyeol sambil memukul pipi Yujin.
Hari ini berakhir dengan Yujin yang pingsan dan pertemuan pertama dengan Jiyeol. Ya, arwah yang memiliki kisah dengan Yujin di dalamnya.