"PERGI KAU IBLIS!"
Jiyeol hanya menatap Yujin di atas sofa milik wanita itu. Tangannya ia garukan ke tengkuk belakangnya, merasa bingung dengan kelakuan Yujin hari ini. Yujin sendiri hanya menyodorkan lambang salib yang ada di apartemennya, berharap Jiyeol pergi dari tempatnya.
"Hei, aku bukan ib-"
"PERGI KAU SIALAN!" teriak Yujin sambil menyodorkan salibnya lebih dekat pada Jiyeol. Lelaki itu hanya tertawa dan meraih salib yang dipegang oleh Yujin.
"Lihat? Aku tidak terbakar?" katanya sambil menggerakkan salib di tangannya.
Yujin membelalakan matanya kaget. Kepercayaan diri yang tadi memenuhi kepalanya mendadak hilang saat Jiyeol memegang salib dari tangannya. Langkahnya perlahan mundur tanpa mengalihkan pandangannya, membuat Jiyeol tertawa di tempatnya.
"Hei, kau tahu 'kan kalau aku tampan?"
Yujin yang sebelumnya takut menatap Jiyeol dengan mulut terbuka. 'MALAH KAU YANG TERLIHAT SEPERTI HANTU, YUJIN!' jerit Jiyeol dalam hati dan menyembunyikan rasa takutnya.
Bayangkan saja penampilan Yujin sekarang. Rambutnya ia kuncir berantakan, kantung matanya menebal seperti panda, dan bajunya sudah sangat kumal karena mengurung diri selama tiga hari di dalam kamar. Iya, terlalu terkejut dengan kehadiran Jiyeol.
"Kau tahu, 'kan?" tanya Jiyeol lagi.
"SIALAN KAU GILA YA?!"
Jiyeol tertawa terbahak-bahak di atas sofa. Matanya menangkap Yujin yang tengah menggembungkan pipinya sebal. Wajah Yujin memerah karena menahan amarah untuk melempar benda-benda di sekitarnya.
"Mana ada arwah gila?" tanya Jiyeol di sela tawaannya.
"ARGH! SIAL LEPAS DARI DONGGUN MALAH ADA SETAN BEGINI!" teriak Yujin sambil menendang dinding apartemennya dengan kaki dalamnya.
Jiyeol yang melihatnya semakin tertawa karena Yujin terlihat seperti anak yang sedang merajuk. Pipinya semakin menggembung dengan tendangan di dinding apartemennya.
"AH DASAR KAU PERGI, DASAR IBLIS!" teriak Yujin sambil menunjuk Jiyeol dengan mata penuh emosi.
"HEI, AKU BUKAN IBLIS! AKU INI ARWAH TAMPAN!" teriak Jiyeol tidak terima.
"ARGH MANA ADA ARWAH TAMPAN DI DUNIA INI!" teriak Yujin frustasi.
"KAU LIHAT AKU? AKU ADALAH BUK-"
BUGH!
"TUTUP MULUTMU ATAU KULEMPAR LAGI?!" teriak Yujin sambil memegang boneka kelinci di tangannya.
Yujin dan Jiyeol saat itu hanya berdebat karena kehadiran Jiyeol yang tanpa aba-aba. Selain itu, keduanya juga bertengkar karena arwah tampan yang seringkali disebut oleh Jiyeol saat sesi berdebatnya.
Tanpa Yujin sadari, Hyesun sudah berdiri di luar pintu apartemennya dengan wajah menegang.
'Sialan kau, Kim Yujin! Kau berbicara dengan siapa!' jerit Hyesun dalam hati.