"Hoi! jangan bercanda pesan di tembok ini?!"
Pesan yang dituliskan ditembok ini "jika kau seorang manusia kau pasti bisa membaca tulisan ini dan jika kau membaca ini berarti kau manusia yang terakhir hidup, bertahan lah jangan pernah percaya siapa pun semuanya adalah musuh kita dan jangan sampai...."
"Pesannya hancur setengah, jangan sampai apa? sial apa yang sebenarnya terjadi dengan dunia ini kenapa manusia musnah dan tersisa aku seorang!"
Pesan yang dituliskan seseorang ini sepertinya tidak bohong dengan kejadian sebelumnya manusia bahkan dipermainkan diperlakukan layaknya hewan, Joe sendiri tidak tahu harus bagaimana apakah harus bersembunyi atau...benar juga mustahil manusia musnah begitu saja pasti masih ada manusia yang hidup dan bersembunyi menunggu bantuan, tapi bagaimana caranya ia menghadapi musuh diluar sana hanya dengan kekuatan tadi tidak cukup untuk bertahan hidup, tapi suara yang membantunya tadi dari mana asalnya Joe bahkan dapat menggunakan kekuatan seperti di anime yang ia tonton, Joe mencoba menggunakan kekuatan itu lagi.
"Konsentrasi!biarkan kekuatan mengalir ditubuhku dan lepas."
"Hei! kau manusia"
"Uwah! siapa itu dimana jangan jangan itu para elf yang mengejarku!"
"Sembarangan aku memang elf tapi aku tidak seperti mereka!"
"Suara itu? kau yang sebelumnya berbisik di kepalaku"
"Iya itu aku berterima kasihlah kepadaku sang penyelamat hahaha"
"Hmm tapi kau tampak seperti peri yang aku lihat di televisi dan terima kasih juga berkat kau aku selamat, tapi kenapa kau menyelamatkanku padahal aku seorang manusia dan musuh dari semua makhluk di dunia ini"
Joe cukup terkejut ternyata dia yang menyelamatkannya dia terlihat seperti peri dari dongeng tapi tidak punya sayap dan bisa terbang.
"Hehe maaf tapi aku tidak seperti mereka aku tidak tahu kenapa manusia dibasmi dan alasan aku menyelamatkanmu karena kau cukup tampan"
"Hah?! jadi karena itu yah baiklah tidak apa apa asal aku selamat jadi kau ini apa kau terlihat seperti elf tapi sepertinya bukan elf"
"Perkenalkan namaku Ainsley aku seorang ras campuran antara peri dan dewa"
"Peri dan dewa wow kau pasti sangat kuat, oh iya perkenalkan namaku Joe Norstein dan sebenarnya aku bukan berasal dari dunia ini"
"Sudah kuduga sejak aku lahir di dunia ini manusia terus menerus berkurang sampai tadi aku tidak merasakan kehadiran manusia lagi tapi kau berbeda kau manusia tapi aku tidak bisa merasakan hawa kehadiran manusia mu dan sebaiknya kita pergi dari sini aku merasakan ada banyak sekali para elf mengarah kesini"
"Apa ayo kita segera pergi tapi kemana?"
"Ikuti aku"
Joe pun mengikutinya dan kami pergi ke arah hutan aneh tidak ada makhluk apapun seluruh hutan itu pohonnya sangat tinggi dan besar bahkan melebihi tinggi monas, Setelah masuk ke dalam hutan lebih dalam mereka pun berhenti di tempat yang banyak sekali bunga berwarna biru Joe bahkan belum pernah melihat bunga seperti itu, tapi tiba tiba Joe teringat tulisan tadi yang bertuliskan jangan percaya siapapun semuanya adalah musuh kita.
"Berhenti! sebenarnya kita mau kemana?"
"Ikut saja jika kau ingin aman dari para elf itu"
"Kau tahu aku bisa membaca tulisan di tembok itu dan bertuliskan jangan percaya siapapun semua di dunia ini adalah musuh, kau paham kan maksudku aku tahu kau penyelamatku tapi, itu tidak menjamin kau itu bukan musuhku!"
Tiba tiba dia datang dengan sangat cepat dan memukul kepala Joe sampai ia terpelanting.
"Dasar bodoh! kenapa juga aku harus membunuhmu dan aku juga bisa membaca tulisan di tembok itu"
"Heh! kau bisa, bukankah itu hanya bisa dibaca manusia saja"
"Bukankah sudah kubilang aku ras campuran peri dan dewa jadi aku bisa membaca, menulis, dan mengerti semua bahasa semua makhluk hidup"
"Benar juga, maaf karena telah mencurigai mu tapi apa kau tau tulisan selanjutnya yang hancur itu?"
"Sayang sekali sejak aku pertama kali melihat tulisan itu setengahnya sudah hancur duluan"
"Sayang sekali aku kira kau tahu, tapi kita sebenarnya mau kemana"
"Ikuti saja dan percaya padaku"
Mereka pun lanjut dan pergi kedalam hutan sampai pada akhirnya sampai ke ujung hutan dan betapa terkejutnya Joe ternyata ada sebuah kota yang sangat besar.
"Hei Ainsley kau tahu bukan aku manusia, aku tidak akan ke sana bisa bisa aku jadi ditangkap dan dieksekusi"
"Oh hal itu tadi aku mengatakan kau tidak punya hawa keberadaan manusia kan, jadi aku akan menggunakan sihir ku yang dimana orang lain melihatmu sebagai elf karena elf hampir mirip manusia"
"Kau tadi mengatakan aku tidak punya hawa keberadaan manusia memangnya orang orang bisa merasakan hawa keberadaan manusia?"
"Bisa, sejak manusia menjadi musuh dunia makhluk lain dapat merasakan keberadaan manusia, tapi kau berbeda jadi kau tidak akan ketahuan dan para elf mengetahui kau itu manusia karena penampilanmu jadi tenang saja hehe"
"Oh ternyata begitu"
Ainsley pun menggunakan sihirnya bernama "promyana reyik eyiru" tiba tiba seluruh tubuh Joe berbalut cahaya emas dan saat ia melihat tubuhnya tidak berubah apapun.
"Ains di pantulan air ini muka ku masih terlihat sama apa sihirmu tidak bekerja?"
"Aku bilang makhluk lain tidak akan mengetahui kau manusia jika kau melihat sendiri dirimu maka tidak akan berubah, ayo kita ke kota"
"Baiklah ayo, ngomong - ngomong kita kenapa pergi ke kota bukankah sebaiknya kita bersembunyi sampai keadaan lebih tenang dulu "
"Itu benar tapi kita tidak bisa bersembunyi di hutan secara terus menerus bukan? jadi aku akan membelikan mu pakaian dan senjata untukmu dan mengajarimu bertarung dan bertahan hidup di dunia ini"
"Baiklah, tapi apa tidak masalah kau berbuat padaku sejauh itu padahal kita baru saja kenal"
"Tentu saja! karena aku merasa kau akan membawa perubahan pada dunia ini, kau tahu aku juga bisa melihat masa lalu mu, kau orang yang sangat baik walaupun mereka berbuat hal buruk seperti itu bahkan oleh orang tua mu sendiri kau tetap tegar dan tidak pernah mengambil jalan yang salah, karena itu kau pantas mendapat hal baik yang belum kau dapatkan di dunia mu sebelumnya"
Untuk pertama kalinya Joe mendengar orang lain berkata seperti itu padanya, Joe menangis terharu dan beban yang kurasakan seperti hilang begitu saja.
"Terima kasih Ains kau benar benar penyelamat hidupku, aku berjanji akan menjagamu sampai akhir hidupku"
"Eh! menjagaku sampai akhir hidupmu!"
"Ains mukamu terlihat merah seperti tomat hahaha"
"Apa! mukaku merah seperti tomat! kau bohong ayo kita pergi ke kota huh"
"Baik ayo kita pergi"
Mereka pun pergi ke kota Yang bernama vasania yang terlihat sangat ramai dan banyak sekali makhluk seperti manusia tetapi mereka lebih pendek yang sepertinya mereka ras dwarf, saat akan masuk ke kota tiba tiba mereka dipanggil oleh para penjaga.
"Hei kau pria dengan peri itu kemari!"
"Ains bagaimana ini aku dipanggil oleh mereka, apa aku ketahuan!?"
"Tetap tenang aku akan menanganinya"
"Apa kalian baru pertama kali datang ke kota ini?"
"Iya kami baru pertama kesini memangnya kenapa?"
"Tidak apa apa hanya saja akhir akhir ini banyak sekali kejahatan terjadi di kota ini dan kebanyakan berasal dari pendatang, kami akan memeriksa pria itu dan kau apakah peri? tidak ku sangka masih ada peri di dunia ini aku dengar peri sudah punah 500 tahun lalu"
"Sembarangan kami tidak punah hanya saja kami tidak pernah menampakan diri itu saja!"
"Baik baik maafkan aku, dan kau maaf jika tidak sopan aku harus memeriksa mu dulu, hmm apa kau baru diserang monster buas berantakan sekali kau"
"Yah begitu lah hehe"
"Kalian boleh lewat dan belilah pakaian juga"
Penjaga itu pun pergi Joe sangka ia akan ketahuan, Joe dan Ains pun pergi ke toko pakaian terlihat toko pakaian itu hampir sama dengan didunia ku sebelumnya.
"Selamat datang, ingin membeli pakaian biasa atau pakaian petualang?"
"Ains aku serahkan padamu"
"Aku ingin membeli pakain petualang untuk ukuran tuan elf ini ada kan?"
"Tentu saja kami juga punya beberapa pilihan"
"Oi Joe pilihlah sesukamu yang mana kau mau"
"Sungguh boleh, hmm sepertinya yang berwarna hitam ini saja"
"Pilihan yang bagus tuan baju ini dapat menahan sihir api dan juga dapat menahan serangan fisik"
"Ains bagaimana menurutmu apakah bagus"
"Wow terlihat cocok untukmu, kami ambil itu, ayo Joe kita ke toko senjata"
"Baik"
Mereka berpindah ke toko senjata dan banyak sekali senjata dari yang kecil sampai yang sangat besar.
"Joe kalau aku sarankan kau menggunakan pedang saja bagaimana? postur tubuhmu cocok untui menggunakan pedang"
"Baiklah menggunakan pedang juga sepertinya cocok untuku hehe"
"Paman kelurkan pedang yang kualitas terbaik aku ingin temanku sendiri yang memilihnya"
"Baik baik ini dia aku hanya bisa menyarankan 3 karena inilah yang terbaik, pertama Blood Dragon pedang ini sangat kuat bahkan dapat memenggal kepala dengan sekali tebasan pedang ini ditempa langsung menggunakan tulang dan darah naga, yang kedua White Moon pedang ini ditempa dengan menggunakan batu bulan yang sangat langka pedang ini sangat ringan dan saat bulan purnama pedang ini tak terkalahkan dan yang terakhir Black fire pedang ini yang paling sulit ditempa bahkan butuh waktu 10 tahun untuk membuatnya bahan dan cara membuatnya sendiri aku tidak tahu hanya kakek ku yang tahu caranya, bagaimana kalian tertarik dengan yang mana?"
"Boleh aku bertanya pedang black fire keunggulannya apa saja ya kau tidak menyebutkan seperti pedang yang lain"
"Nona peri selama ini tidak ada yang pernah menggunakannya bahkan para penguji pedang kami saja ketakutan setelah memegang pedangnya"
"Bagaimana Joe kamu bebas memilih yang mana saja tapi sepertinya pedang hitam itu...eh!kau yakin memilih pedang hitam itu?"
"Entah kenapa aku suka sekali dengan pedang ini, jika tidak boleh tidak apa apa juga aku akan memilih pedang lain"
"Kalau kau suka baiklah ambilah, paman berapa harganya? paman?"
"Hei elf muda kau tidak merasakan sesuatu setelah memegang pedang itu aku bahkan tidak berani memegang langsung pedangnya"
"Tidak aku tidak merasakan sesuatu yang aneh? "
"Nona kau tidak perlu membayarnya itu aku berikan gratis untuknya"
"Apa kau yakin! itu kan pedang terbaikmu bahkan ditempa oleh kakekmu"
"Yah tidak apa apa dari awal jika ada yang bisa menggunakannya aku akan memberi secara gratis"
"Terima kasih paman kita beruntung Joe"
"Iya, terima kasih paman atas pedangnya akan aku jaga baik baik"
"Gunakan pedang itu sebaik mungkin dan sebaiknya lebih baik kau jaga dirimu dari pada pedang itu"
"Baiklah!"
"Ayo Joe kita pergi"
Setelah selesai membeli pedang mereka langsung berniat pergi dari kota tapi, tiba tiba muncul 3 orang berjubah menggunakan topeng dan menculik Ains.
"Ains! hei jangan kabur kau lepaskan temanku! "
Mereka sangat cepat bahkan Joe hampir saja kehilangan jejak mereka, mereka menuju ke selokan setelah ia mengikutinya selokan itu punya semacam jalan rahasia, tidak ingin terjadi sesuatu kepada Ains aku langsung bergegas menyelamatkan Ains, 3 penculik itu muncul dan Ains tidak ada pada mereka.
"Hei di mana Ains apa yang kalian lakukan terhadapnya!"
"Hehehe tentu akan kami lepaskan asalkan kau serahkan pedang itu pada kami"
"Baiklah tapi lepaskan dulu temanku!"
"Kau duluan atau akan kami bakar peri ini!"
"Baiklah baiklah"
Joe pun menyerahkan pedang yang Black Fire yang diberikan paman drawf tadi.
"Bodoh sekali tidak akan kami lepaskan peri itu, kau tahu peri itu sangat langka jika dijual kami akan kaya raya"
"Sialan kalian cepat lepaskan!"
Joe berniat coba lagi kekuatan waktu ia melawan orc itu, konsentrasi dan lepaskan! apa kenapa tidak terjadi apapun!?, Joe tidak bisa menggunakan kekuatan ku dan terdengar suara langkah kaki dari kegelapan menuju kesini perasaannya tiba tiba mengatakan ia harus lari, tapi ia tidak akan kemana mana sebelum Ains bisa kuselamatkan.
"Oh boss kami telah mendapatkan pedangnya"
"Bagus bagus sisanya serahkan padaku, akan ku bereskan manusia terakhir ini"
Apa! bagaimana dia tahu aku ini manusia!.