Ai Rui turun dari mobil. Di luar mobil, Bo Yan berjalan kembali sendirian. Wajahnya yang bersih dan tampan serta auranya yang kuat menarik perhatian orang-orang di jalan.
Bo Yan terus menyeka tangannya dengan sebuah sapu tangan, ada sedikit noda darah di atasnya.
Ai Rui dan Bo Yan saling memandang sekilas lalu dan menganggukkan kepala. Lalu, dia pergi lebih dulu untuk menangani urusan remeh di belakang.
Saat melihat orang yang masuk ke tempat pengemudi, napas An Ge'er tiba-tiba menjadi sesak. Tubuhnya tanpa sadar bersandar ke satu sisi.
An Ge'er melakukan itu bukan karena merasa takut, melainkan karena tidak ingin ternoda oleh darah di tubuh pria itu.
Bo Yan menyadari gerakan An Ge'er, matanya yang sipit tampak semakin dalam.
***
Di dalam mobil.
Bo Yan mengemudikan mobil tanpa bersuara. An Ge'er duduk di kursi samping pengemudi, juga tidak mengeluarkan suara sedikit pun.