"Sepertinya kamu setuju." Sheng Nanxuan tidak peduli betapa menyedihkan tatapan matanya. Ia mematikan lampu dan segera meninggalkan kamar.
Ketika kembali ke kamar tamu, ia meletakkan Huzi di tempat tidur.
Huzi meraih kakinya dan menatap Sheng Nanxuan, lalu lagi-lagi melihat ke pintu.
"Melihatnya sebentar saja sudah cukup. Aku yang ayahmu saja juga hanya melihat sebentar. Ayo tidur baik-baik." Sheng Nanxuan berbaring di sampingnya dan bertanya, "Kamu mau tidur, tidak?"
Huzi menoleh melihat botol susu di samping tempat tidur, lalu mengulurkan tangannya dan memeluknya. Ia menatap Sheng Nanxuan dengan polos sambil menyedot susunya.
Sheng Nanxuan tertawa terbahak-bahak. Ia mengulurkan tangan dan mengusap-usap kepala Huzi sebentar, "Bocah nakal! Bukannya kamu tidak mau meminumnya?"
"Pfft!" Huzi melepaskan botol susunya dan meludah ke wajah Sheng Nanxuan.
"Kamu!"
"Ha!" Huzi tertawa gembira, "Hahaha!"