Arga menatap manik mata Jenny yang menunggu jawaban darinya.
"Tentu saja kami masih kuliah, Mama, tapi Sienna akan sering di rumah dan setelah lulus dia tidak perlu kerja. Cuma, kalau Sienna mau kerja, dia bisa kok kerja di kantorku atau menjadi asisten pribadiku," jawab Arga.
Otak Jenny terasa membeku. Ia bingung nasib anaknya yang kemarin pergi kuliah dalam keadaan sakit dan terluka ditambah ternyata Arga tidak memberikan kebebasan sama sekali ke Sienna.
"Tante tidak perlu berpikir yang tidak-tidak, saya bisa menjaga Sienna dan mana mungkin saya melukai dia," kata Arga.
Sejenak terjadi keheningan. Callia yang baru saja datang dari dapur bersama Bi Ina meletakkan satu per satu gelas berisi teh hangat ke hadapan mereka.
"Ayo, Om, Tante, dinikmati tehnya," tawar Callia.
Mereka semua meminum teh tersebut kecuali Sienna yang tidak bernafsu untuk minum maupun makan.
"Arga, boleh Om dan Tante ngajak Sienna ngobrol di kamar kalian?" tanya Pedro.