Bryana terpaku menatapi Dean yang menatapnya begitu intens. Bibirnya terasa kering dan jantungnya berdegup kencang membayangkan suaminya itu akan menerkam nya di tempat terbuka. Apa dia akan segila itu?
Karena Bryana terus terdiam, akhirnya Deah mencium bibir Bryana untuk sejenak, kemudian tersenyum geli menatapinya. "Aku tidak segila itu, Sayang. Sebaiknya cepat lepas pakaianmu karena aku ingin berenang bersamamu."
"Ah iya, sepertinya itu bukan ide yang buruk." Bryana pun mulai melepas jaketnya, kemudian t-shirt nya hingga celananya. Dia pun hanya mengenakan bra dan CD yang sangat ketat. Tubuh indahnya terpampang jelas, sexy, menggairahkan dan senyumnya yang menggoda seakan meruntuhkan iman Dean yang sejak tadi menatapinya.
Dean terdiam dengan tatapan penuh gairah. Dia menelan salivanya dan menggigit bibir bagian bawahnya.
"Awas, tidak boleh menerkam!" seru Bryana dengan tersenyum menggoda.
