Saat pagi, Bryana menggeliat dan membuka matanya saat merasakan suhu dingin akibat angin yang menyusup melalui jendela hingga tirai kelambu putih yang menjadi saksi bisu peraduan panas antara dirinya dengan Dean berterbangan. Dia tersenyum mengingat betapa indah dan berkesan apa yang telah suaminya berikan semalam. Rona bahagia terpancar di wajahnya yang cantik natural, bahkan tubuhnya tidak tertutup sehelai benangpun.
"Di mana dia? Setiap aku bangun, pasti sudah hilang." Bryana membuka tirai dan melirik sekeliling kamar berharap dapat menemukan Dean namun ternyata Dean tidak ada di ruangan yang tidak terlalu luas itu.
Bryana mencium aroma sosis panggang dan beberapa aroma lain dari arah luar kamar. Dia pun segera mengenakan CD, bra dan jubahnya yang panjang kemudian mengikatkan tali nya. Wanita itu beranjak dari ranjang dan berjalan menuju keluar kamar tanpa memakai alas kaki. Beruntung Dean sudah mengepal lantai yang sudah berdebu itu.
___
