Saat jam delapan malam Dean membantu Bryana membereskan file-file penting di atas meja kerja. Dia melirik calon istrinya itu tampak lemas dengan mata yang terlihat sayu.
"Apa kamu sakit, Sayang?" tanya Dean, memanggil dengan sebutan"Sayang" karena tidak ada siapapun di ruangan itu selain dia dan Bryana.
"Tidak, aku hanya lelah, ngantuk," jawab Bryana dengan lesu. Dia duduk di kursi kebesarannya sedangkan Dean masih merapihkan meja, menyingkirkan gelas bekas minum kopi.
"Lain kali jangan memaksakan diri untuk lembur jika sudah lelah. Kamu harus menjaga kesehatan mu," seru Dean sebelum memindahkan gelas bekas minum kopi ke dapur kantor khusus menyediakan makanan dan minuman untuk tamu penting dan pemilik perusahaan.
Bryana pun mengangguk dan beranjak dari kursi. Dia berjalan menuju sofa dan segera rebahan di sana dengan menyandarkan bahunya pada bantal, sedangkan Dean keluar dari ruangan sebentar membawa gelas bekas minum kopi tadi menuju dapur.
___