"Louis, lepaskan aku. Baiklah aku akan menerimamu tapi kita tidak boleh begini!" seru Lauren ketakutan karena pasti Bryana akan segera memasuki kamar yang dia tempati itu.
"Benarkah kamu akan menerimaku?" tanya Louis bernada menggoda. Astaga! Dia tidak memikirkan bagaimana takutnya Lauren. Ughh dasar bodyguard nackall.
"Iya aku menerimamu!" Lauren memperjelas sembari mendorong Louis supaya melepas dekapannya.
"Karena apa, hem? Cinta atau terpaksa?"
Lauren menghela napas, menatap Louis yang sangat sulit diusir. Dia pun meraba rahang bodyguard itu kemudian berjinjit mencium bibirnya sebentar saja. "Aku memang menyukaimu sejak awal kita bertemu. Dan sekarang aku akan mencintaimu, begitu pula kamu harus membuktikan bahwa kamu tidak hanya bermain cinta denganku."
"Aku bersungguh-sungguh, Lauren." Louis meraba bibir Lauren yang tipis dan pink natural, kemudian menciumnya dengan begitu lembut.