Karena sudah terlelap sebentar dan akhirnya terbangun, Dean susah untuk kembali tidur. Dia terus terjaga dengan perasaan penasaran mengenai siapa yang menginginkan kehancuran keluarga nya. Dia melirik Bryana yang sudah terlelap sambil memeluk dadanya, kemudian memajukan wajahnya untuk mencium keningnya.
'Aku merasa ada yang janggal akhir-akhir ini ... Kebaikan Alex memang terkesan mendadak, tapi aku merasa dia memang tulus. Dan Carlos tidak mungkin berani berbuat kriminal lagi padaku karena itu hanya akan membuatnya mendekam di penjara. Carlos juga tidak mungkin membayar preman dari pasar untuk mencelakakan ku, karena selama ini orang yang selalu menjadi pesuruh nya berkelas Bodyguard,' batinnya dengan gusar.
Karena terus gelisah, akhirnya Dean melepas pelukan Bryana dan turun dari ranjang dengan hati-hati. Tangannya yang terluka pun terasa pedih, karena sayatan pisau itu terasa begitu dalam bahkan harus menerima banyak sekali jahitan medis.