Di sebuah ruangan yang begitu gelap, Alex terdiam dengan keadaan kedua tangan yang terikat dengan rantai pada dua tiang di sisi kanan dan kirinya. Pakaiannya tampak lusuh bahkan ada bercak darah pada beberapa bagian, wajahnya babak belur, tubuhnya kurus dengan rahang yang dipenuhi oleh bulu-bulu brewok yang tebal.
"Bryana ... Mungkin ini akibat dari apa yang sudah aku lakukan padamu ... Aku terlalu serakah, hanya memikirkan kesenangan ku bersama Elsa, padahal dia tidak menerima ku apa adanya," lirih Alex dengan suaranya yang sangat serak. Dia begitu lemas, hingga seseorang datang membawa senter, membuatnya silau dan memicingkan mata.
"Jika kamu menginginkan kematian ku, bunuh saja aku saat ini juga. Tapi ingatlah, aku bukan orang yang menembak ban mobil ayahmu, tapi Carlos," lirih Alex sambil melirik ke arah orang yang membawa senter itu.