Dean menghela napas lega sambil tertunduk di samping perut Bryana. Dia baru saja melalui puncak kenikmatan dan menumpahkan cairan cinta nya ke perut istrinya itu.
"Thank you," lirih Bryana sambil mengusap rambut Dean. Dia terbaring dengan napas yang terengah-engah, dan menunduk menatap suaminya yang tampak agak kelelahan.
Dean beralih memposisikan tubuhnya di samping Bryana, kemudian menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka yang naked hingga sebatas dada. "Seharusnya aku yang terima kasih karena kamu melayani ku di saat sedang hamil besar begini."
"Aku tidak apa-apa, aku nyaman karena aku hanya rebahan sejak tadi." Bryana meraba bibir Dean yang agak bengkak dengan posisi tubuhnya yang miring.
"Semoga dia akan baik-baik saja," ucap Dean sambil meraba perut Bryana dari balik selimut berwarna putih polos yang tebal.
"Dia akan baik-baik saja, mungkin hanya merasa seperti ... Seperti gempa berkekuatan kecil," sahut Bryana dengan tersenyum geli.
