Dean menggerang kenikmatan dan menghentakkan kejantanan nya dengan kuat kemudian mengeluarkannya dari dalam milik Bryana hingga cairan gairahnya menyembur di area perut istrinya itu. "Oh, God ...."
Napasnya pun terengah-engah dengan kejantanan nya yang dipegang oleh Bryana untuk diurut. Perlahan, Dean mencium bibir istrinya itu dan menundukkan wajahnya ke ceruk lehernya.
"Apa aku terlalu kasar?" tanya Dean dengan napas yang belum stabil.
"Tidak," lirih Bryana, kemudian memberikan kecupan-kecupan manis pada pundak Dean. "Kamu terlalu lembut, memanjakan aku dan kamu sangat perkasa."
Dean tersenyum merona kemudian menoleh mencium bibir Bryana kembali. Dia masih berada di atas tubuh istrinya itu dengan sedikit terangkat menjadikan lengannya yang kekar sebagai tumpuan tubuhnya.
Bryana membalas ciuman itu dengan tangan yang masih mengurut kejantanan Dean yang kembali tegang. "Ehmmm ... Kamu sudah tegang lagi."
"Biarkan saja," seru Dean.