Dean menghembuskan napas kasar saat sambungan telpon antara dirinya dengan Raymond terpusat. Dia memijit keningnya dan tampak gelisah. Membuat Bryana yang sejak tadi berdiri di dekatnya pun heran.
"Ada apa?" tanya Bryana sembari mendudukkan dirinya di tepi ranjang.
"Sistem keamanan perusahaan kita disabotase. Tidak ada cctv yang menunjukkan kedatangan ataupun gerak gerik pelaku yang mendorongku di tangga. Lift mati juga karena ulahnya," jelas Dean dengan gusar. Dia melirik Bryana yang kini sedang mengandung. "Aku takut terjadi sesuatu padamu dan anak-anak."
"Aku akan baik-baik saja, karena aku selalu dalam penjagaan. Justru kamu, kamu mengabaikan keselamatan mu selama ini. Kamu tidak pernah mendapat pengawalan dari bodyguard seperti aku dan anak-anak," ucap Bryana dengan meyakinkan.
"Tidak ada bodyguard yang dikawal bodyguard," gumam Dean. Hemm, memang benar apa katanya.