Chereads / Cinta Sang Malaikat Penjaga / Chapter 28 - IA BAHKAN LEBIH GILA DARINYA

Chapter 28 - IA BAHKAN LEBIH GILA DARINYA

Apakah Jedrek tidak mengerti? Bagaimana bisa ia meminta hal seperti itu? Ia ingin semua centaurus mengabdikan kesetiaan mereka kepadanya bahkan serelah ia membuat mereka semua menyaksikan Chiron dan Carina dibakar hidup-hidup? Apakah ia sedang berkhayal?

"Aku sangat penasaran untuk mendengar, apa yang akan kau lakukan untuk benar-benar membuat mereka semua mengabdikan kesetiaan kepadamu?" Zarrn menggelengkan kepalanya, bahkan ketika ia mengatakannya, itu terdengar sangat konyol dan tidak masuk akal sama sekali dalam telinganya.

"Aku?" Jedrek memiringkan kepalanya, bertanya kepada Zarrn. "Ini adalah pekerjaanmu untuk membuat mereka setia kepadaku."

Itu dia. Torak mengalihkan tatapannya dari Jedrek dan Zarrn, dan ia menatap ke arah langit-langit penjara bawah tanah ini. Seharusnya ia tahu bahwa kakaknya cukup licik untuk tidak melakukan hal seperti itu dengan sendirinya. Ia akan memanfaatkan sumber manapun untuk mendapatkan apa yang ia inginkan dan kodisi Zarrn sangat sempurna baginya untuk menjalankan rencana yang telah ia pikirkan.

Jedrek sungguh memiliki cara berpikir yang hebat.

"Aku akan melepaskanmu dan kau bisa kembali kepada pendudukmu yang lain. Eksekusinya akan dilakukan dalam tiga hari dan itu juga waktu yang kalu miliki untuk meyakinkan mereka, atau jika tidak, itu akan menjadi giliran mereka juga." Jedrek berkata dengan nada bicara yang tajam, tidak meninggalkan sedikitpun ruang untuk bernegosiasi.

Zarrn tertawa dengan getir ketika ia mendengar hal itu, dari cara Jedrek mengatakannya, itu terdengar seakan apa yang harus ia lakukan adalah sesuatu yang sangat mduah, semudah membalikkan telapak tangan, namun kenyataan mengatakan yang sebaliknya.

"Katakan padaku apa yang harus aku lakukan untuk bisa meyakinkan mereka untuk melihat ketua mereka dibakar dan kemudian membuat mereka semua mengabdikan kesetiaan kepada seseorang yang telah memerintahkan hal seperti itu?!" Nada suara Zarrn dipenuhi dengan rasa frustasi ketika ia berteriak kepada Jedrek.

Tugas ini bukan hanya sulit baginya, namun hampir tidak mungkin untuk bisa melakukan itu semua.

"Apa kau tahu bahwa Chironlah yang membawa kami semua keluar dari kezaliman?! Jika bukan karena dia, kami semua pasti sudah punah sekarang!" Zarrn membentak ke arah Jedrek, tapak kakinya menyentak di atas tanah dengan sangat marah sementara ia menjauh dari Jedrek, menghindarinya seakan ia adalah wabah.

Jedrek tidak memberikan reaksi terhadap penolakan yang kuat dari Zarrn, Jedrek menunggunya untuk mengatakan apapun yang ingin ia katakan. Kali ini, kesabarannya sudah terasah ketika ia harus menghadapi Lilac yang tidak pernah patuh padanya.

"Apa kau yakin, itu karena Chiron, yang sudah menolong kalian semua keluar dari genggamanku?" Jedrek berjalan mendekat. "Sekelompok centaurus tak berdaya melawan ratusan makhluk buas yang kelaparan seperti lycanthropes yang bisa merobek anggota tubuhmu dan mengalahkan kaum kalian dalam kondisimu yang seperti saat itu, apa kau benar-benar berpikir jika aku ingin terus menahan kalian, kau bisa bisa lari dari genggaman tanganku?"

Mereka mampu melarikan diri dari semua orang-orang Jedrek, meskipun itu sangat aneh, namun mereka selalu mengira bahwa itu adalah dewi bulan, yang sudah menolong mereka karena kasihan dan tidak ingin kaum mereka untuk segera punah.

Meskipun faktanya, dalam kondisi mereka itu hampir tidak mungkin bagi mereka untuk bisa bertahan, namun mereka berhasil untuk melewatinya. Bahkan Jedrek mengira bahwa mereka tidak akan bisa.

Namun, ketika Zarrn mendengar apa yang dikatakan oleh Jedrek, ia tidak tahu apa yang harus ia percayai lagi saat ini.

"Kau tidak perlu melakukan apapun, kau hanya harus mengatakan kebenarannya kepada mereka." Ucap Jedrek, "Kau tahu dengan jelas apa kebenarannya; Chiron menculik pasanganku, ia meninggalkan penduduknya sendiri untuk sebuah dendam pribadi, ia memihak kepada para iblis untuk melawan apa yang sedang kita usakahan untuk bisa dicapai..."

Cara Jedrek menatap ke arah Zarrn, membuatnya tidak bisa mengalihkan pandangan matanya dari Raja itu, ia mendengarkan semua yang diucapkan oleh Jedrek dan menyadari bahwa itu memang sebuah kenyataan yang dikatakann oleh Jedrek.

"Kau bisa menambahkannya lagi, karena kau berada disana ketika Chiron mengatakan seluruh omong kosong mengenai dendam dan segalanya, yang kau dengar sendiri bagaimana ia tidak peduli dengan semua penduduknya lagi." Jedrek mengangkat bahunya. "Bukan aku, yang membunuh Chiron, namun hatinya yang lemah yang mengizinkannya untuk dimanfaatkan oleh para iblis sehingga membunuh dirinya sendiri. Dia membiarkan para iblis bermain dengan pikirannya dan menyentuh hatinya yang sudah gelap. Dan itu semua adalah yang dibutukan oleh para iblis untuk membuatnya menjadi salah satu dari pelayan mereka."

Zarrn menggertakkan rahangnya ketika ia mendengarkan Jedrek, namun jauh di dalam hatinya yang terdalam, ia tahu bahwa itu adalah kebenaran dan merupakan sesuatu yang tidak bisa mereka sangkal.

Chiron menyerah karena godaan dari pembalasan dendam dan apa yang ditawarkan oleh para iblis kepadanya.

"Mereka tidak akan mendegarkan seseorang, yang bukan ketua mereka." Zarrn akhirnya berkata dengan lelah. Gelombang emosi yang ia rasakan membuatnya merasa lelah.

"Lalu, kenapa kau tidak menjadi pemimpin merka saja?" Jedrek mengangkat kedua alisnya dengan sikap membela.

***

"Kita harus pergi menuju ke sisi utara untuk bertemu dengan Rosie, kenapta kita harus mengambil banyak sekali bunga?" Calleb sedang memegang sebuket bunga yang Hope petik untuknya.

Sejak mereka sampai di tempat ini, istana ini telah dikelilingi dengan berbagai macam bunga, mengetahui apa yang bisa dilakukan oleh Lilac, tidak perlu lagi menebak siapa yang melakukan semua itu, terlebih lagi setelah upacara pasangan.

Itu merupakan alasan yang sempurna untuk seseorang, yang memiliki alergi terhadap bunga, seperti Seperti Serefina untuk berada jauh dari istana ini.

Tapi, hal itu juga dapat menghemat waktu Hope untuk mengatur sesuatu yang spesial untuk Rosie, karena mereka tidak bisa membeli sesuatu yang cantik di toko hadiah. Ia bahkan tidak tahu apakah toko hadiah masih ada atau tidak di dalam dunia ini.

"Diamlah dan dengarkan saja apa yang aku katakan." Hope memarahi Calleb dan menambahkan bunga lain, setelah itu ia mengikatnya dalam satu ikatan, membuat sebuah ikatan menggunakan pita.

"Jangan bilang, kau ingin aku memberikan semua ini kepada Rosie?" Calleb meringis. Ia suka dengan ide untuk memberikan sesuatu yang romantis kepada pasangannya, karena pertemuan pertama mereka tidak berjalan dengan baik, tapi bukankah mereka harus memikirkan bagaimana cara untuk menghadapi kedua orang tua Rosie terlebih dahulu?

Orang tua Rosie adalah rintangan pertama dan terberat bagi Calleb saat ini, tidak perlu menyebutkan kedua kakak kembarnya, ugh!

Calleb erasa seperti ia hanya ingin membawa Rosie kabur saja dan kawin lari. Ya, itu adalah apa yang diberitahukan oleh pikiran putus asanya.

"Tidak, bukan untuk Rosie. Ini adalah bunga untuk ibunya." Hope berkata dengan sangat ceria.

Apa?

Ia bahkan lebih gila darinya!