Pagi itu Ellena mendatangi Apartemen sang suami yang ada di samping nya. Rumah tangga nya kini berada
Di ujung Tanduk, entah sampai kapan bisa bertahan. Pertengkaran demi pertengkaran selalu menghiasi rumah tangga kedua nya yamg seakan tak ada henti nya. Ia berusaha mencari ke segala sudut Apartemen nya namun tak juga menemukan nya.
"Kamu di mana Erik?" Batin nya. Ellena kembali mengelus perut nya. Seraya menahan air mata nya agar tak tumpah di depan pak supir dan bibi Maria. Keputusan nya untuk meng akhiri rumah tangga nya seakan tinggal pikiran semata yang mungkin akan jadi penyesalan seumur hidup nya, Ellena bertanya-tanya dalam hati kenapa pria itu bisa membuat nya begitu marah, emosi, tapi di sisi lain ada kerinduan mendalam di dalam lubuk hati terdalam nya.
Ellena kembali melihat ponsel nya dan membaca pesan dari Erik yang begitu banyak masuk ke dalam ponsel nya. Ellena tersenyum ketika ada kata-kata yang menurut nya begitu lucu.