Sepulang dari rumah sakit Alia langsung masuk kamar nya. Ia kembali menangisi calon anak nya yang telah di vonis berhenti berkembang.
Melihat Alia masih bersedih, Rafa pun mendekati istri nya lalu memeluk nya.
"Mas, kenapa ya aku merasa Tuhan itu tidak adil pada hidup ku hiks hiks" ucap Alia kembali menangis.
"Kamu nggak boleh bilang seperti itu, setiap ujian pasti ada hikmah yang bisa di petik, di mana Alia yang selalu tegar? Selalu tawakal dan ikhlas?"
"Astaghfirullah, maafkan aku ya Allah, aku begitu egois memikirkan kehendak ku saja, sementara aku jadi lupa mensyukuri nikmat yang lain telah di berikan" ucap Alia menyesali kata-kaya nya
"Apa kita perlu memberitahu ibu?"
"Nggak perlu sayang, nanti ibu tambah sedih" ucap Rafa.
"Lalu sebaik nya kapan Aku harus di kuret?"
"Terserah kamu sayang, nunggu kamu siap itu yang pasti"
"Aku sudah siap mas, tapi aku mau nya dengan dokter Farida"
"Kamu atur saja, yang pasti jangan dokter laki-laki" ujar Rafa.
