"Kamu di mana Erik? Apakah dia telah naik pesawat?" Batin nya. Ellena kembali mengelus perut nya. Seraya menahan air mata nya agar tak tumpah di depan pak supir dan bibi Maria. Keputusan nya untuk meng akhiri rumah tangga nya seakan tinggal pikiran semata yang mungkin akan jadi penyesalan seumur hidup nya, Ellena bertanya-tanya dalam hati kenapa pria itu bisa membuat nya begitu marah, emosi, tapi di sisi lain ada kerinduan mendalam di dalam lubuk hati terdalam nya.
Ellena kembali melihat ponsel nya dan membaca pesan dari Erik yang begitu banyak masuk ke dalam ponsel nya. Ellena tersenyum ketika ada kata-kata yang menurut nya begitu lucu.
Air mata nya telah di tahan nya akhir nya tumpah membasahi pipi nya. Air mata yang dengan semampu nya telah di tahan nya akhir nya tumpah begitu saja.