"Halo, apa!" Suara Kanha terdengar menggelegar karena membentak seperti itu di teleponnya. Membuat semua orang yang ada di meja makan sekarang terjingkat dan menatapi Kanha dengan wajah yang serius, sesekali kakek dan nenek mengelus-elus dadanya dengan pelan. Kali ini Khaibar yang memberanikan diri untuk bertanya, dia mencoba menguji nyali apakah adiknya itu masih marah atau sudah reda, jadi biar dia tau betul keadaan Kanha sekarang.
"Kanha, ada apa, Dik? Apa terjadi sesuatu? Ayo katakan saja!"
Kanha hanya menoleh ke arah Khaibar dengan wajah yang bimbang, seperti dia tidak mau membalas ucapan kakaknya itu, tapi melihat semua orang juga berharap Kanha membalasnya, terlebih-lebih kakek, akhirnya Kanha pun menghela nafasnya terlebih dahulu, barulah dia memulai pembicaraannya.
"Itu ... itu, dia kabur," jawab Kanha terbata karena keraguannya.