Di kosan Kimberly.
Sehabis pulang diantarkan oleh Khaibar tadi, Kimberly hanya duduk termenung di dalam kamarnya, dia sungguh galau dan kebingungan, takutnya pembunuh itu muncul kembali dan mengganggu kehidupan dirinya dengan Khaibar, dan pada saat Kimberly sudah siap akan berselfie seraya memainkan ponselnya, terdengar suara notif dari ponselnya. Membuat Kimberly ketakutan dan dia bisa menebak, kalau pastinya sang pembunuh itulah yang mengechatnya.
Kimberly yang ketakutan pun menutup matanya sebentar, lalu membuka matanya kembali setelah ia benar-benar siap untuk membaca chat itu. Hanya 2 menit saja usai sudah membaca chatnya, tapi wajahnya sudah sangat terlihat berbeda seusai membacanya. Air matanya berlinang dan ia pun mencoba untuk berani kepada sang pembunuh itu, tangannya yang lincah dan cantik langsung mencoba membalas chat sang pembunuh itu, berniat untuk mengajak berdamai atau bahkan menantangannya kalau misal sang pembunuh tak bisa diajak berdamai lagi.