Di dalam mobilnya. Kanha hanya sibuk khawatir kepada Khaibar yang darahnya terus mengalir dan sudah merembes dibalutan baju sobekannya yang ia balut di betis Khaibar tadi. Ia tak habis pikir, saudaranya itu mau berkorban demi dirinya. Tapi tidak tampak Khaibar yang mengeluh kesakitan, memang Khaibar sudah kebanyakan sakit di dalam hatinya, katanya lebih sakit di hatinya, kalau hanya sakit raga dia sudah kebal dan sudah biasa.