"Bos, bangun! Boooos," teriak Marko dengan rasa khawatirnya, dia langsung saja menggendong Kanha tanpa pandang bulu. Menggendongnya di belakang punggungnya. Sesekali Marko meringis karena Kanha benar-benar berat. Jelas saja berat karena Kanha sangat kekar seperti Marko.
"Hmmm, Bos, Bos, berat sekali badan kamu ini, sama halnya dengan hidupmu, kenapa berat sekali? Kenapa kalian berdua kehidupannya sangat berat? Bos Khaibar juga sama seperti itu, hmmm, semoga badai segera berlalu dan pastinya kalian bahagia selamanya, semoga Kakek sehat kembali."
Marko terus berceloteh sembari masih menggendong Kanha menuju ke arah mobil Kanha yang berada di luar gerbang sana. Dia benar-benar capek menggendong Kanha karena memang jarak yang ditempuh agak jauh, dari halaman ke gerbang itu masih sekitaran 30 meter rasanya.