Di kamar mendiang mama Kirana.
Kanha sudah membaringkan dirinya di atas ranjang mamanya yang sungguh sangat empuk itu, ia memejamkan matanya dengan sesekali menghembuskan nafasnya dengan kasar, sesekali ia mengendos aroma parfum mamanya yang masih melekat di kamar itu, karena memang mama Kirana sangat suka memakai parfum banyak sekali, jadi meskipun sudah pergi dari kamar itu, dalam jangka lama dan misal seharian, pasti masih terasa harumnya, lagian parfum mahal, jelas seperti itu.
"Ma, kenapa Mama secepat itu meninggalkan, Kanha? Kenapa, Ma? Tidak ada ucapan apapun dari Mama, bahkan kata perpisahan atau semacam memberikan aku kenangan atau apapun itu, mungkinkah Mama mempunyai sesuatu yang dibagikan untuk, Kanha? Kalaupun iya, perlihatkan, Ma, Kanha mohon." Kanha berkata-kata sendiri di tengah kesendiriannya, ia yang kecapekan. Lama-lama pun tertidur dengan sendirinya.