Kanha saat ini sudah berada di dalam ruangan kakek. Dia menatapi wajah pucat kakeknya seraya tangannya mengusap wajah tampannya yang agak memucat itu karena kebanyakan menangis. Ia lalu berjalan semakin mendekat ke arah kakeknya dan duduk termenung di sampingnya. Kebetulan di samping ranjang kakek terdapat kursi kecil, jadi langsung saja di ambil Kanha dan didudukinya. Setelah itu tangan Kanha meraih tangan kakek yang masih tertempel oleh beberapa selang infus itu dan menggenggamnya.