"Ehhh maksudku bertemu, Mama Kanha? Aduh bagaimana dong ... apa tidak apa-apa? Aduuuh aku sungguh takut rasanya." Ketty yang sudah berbaring di dalam kamarnya, dia mengoceh sendiri sambil terus menggeliat ke kanan dan ke kiri, memikirkan itu semua, takutnya dia akan memalukan bagi Kanha, karena menurutnya tidak sederajat dengan mereka, tapi enggak tau kenapa Ketty tidak pernah berpacaran dengan Kanha, ia sungguh sangat patuh apabila Kanha berkata apapun, seperti terkena sengatan yang apapun Kanha bilang pasti setuju, mungkin itu karena cinta, jadinya seperti itu.
Kanha yang belum dibalas oleh Ketty semenjak tadi karena Ketty melupakan itu, dia pun mengechat kembali. "Heeeey, bagaimana? Apa kamu bisa?" Ketty yang mendengar notif chat berbunyi lagi, dia menepuk jidatnya karena melupakan membalas Kanha, padahal dia tadi sudah mengetik, tapi hampir saja tak terkirim karena pikunnya dan gelisahnya, jadi sungguh lupa.