Setelah adegan saling sedih dan menangis, Kimberly menyeka air matanya sendiri dengan cepat, tak mengizinkan suaminya itu yang mau menyeka air matanya, dia sudah sangat puas dan lega saat ini. Dia yang teringat kalau belum memanggil dokter, akhirnya menekan tombol untuk pemanggil dokter yang ada di samping Khaibar. Berharap dokter segera datang dan memeriksa keadaan Khaibar.
Dan tanpa perlu yang lama, dokter pun datang menghampirinya, tak lupa dengan alat stetoskop yang selalu menempel di lehernya, sedangkan suster yang ada di sampingnya membawa alat-alat dokter yang ada di dalam koper. Suster pun menaruh koper itu di atas meja, setelah itu menatapi dokter dan sigap menerima perintah.
"Halo, Pak Khaibar, kamu sudah bangun? Bagaimana keadaanmu?" tanya dokter dengan semangatnya. Terlihat wajah dokter yang menggambarkan keseriusan, tanda kalau sang dokter menunggu balasan dari Khaibar. Kalau benar keadaannya kurang baik, pastinya dokter akan mengatasinya dengan baik.