Kini Kimberly sudah berada di dalam ruangan Khaibar dan tepat di depan Khaibar berbaring lemah. Wajah Khaibar terlihat pucat bahkan Kimberly menangis ketika melihat tubuh Khaibar penuh dengan bintik-bintik kemerahan. Tangannya mengulur ke arah wajah Khaibar dan kini menyentuh pipi Khaibar dengan lembut. Ia pun duduk di kursi ketika mama Kirana sudah mengambilkan kursi untuk Kimberly.
Kimberly lalu berceloteh dengan isak tangisnya yang tiba-tiba keluar. Dengan menahan air mata yang akan menetes dia pun buru-buru menyekanya agar tak sampai mengenai wajah Khaibar.
"Sayang, maafkan aku, maaf atas kecerobohanku ini, aku harap kamu baik-baik saja, dan semoga kamu segera terbangun dari tidurmu, jangan lama-lama untuk tidurnya, aku berjanji akan menjagamu nanti dengan sekuat tenaga ku, sungguh maafkan aku."