Rasanya tenggorokan Khaibar benar-benar tercekat. Seperti terbakar seluruh tubuhnya, bahkan dia tiba-tiba sesak nafas dengan nafas yang memburu cepat. Dia tidak bisa berkata-kata lagi setelah dirinya terbata. Belum sempat Khaibar berucap lagi, akhirnya dia tak sadarkan dari, terongok tergeletak di atas meja dengan mata yang terpejam. Seluruh tubuhnya sudah dipenuhi bintik-bintik merah dan tubuh yang menggigil.
Kimberly yang tadinya tersenyum, dia pun terbelalak melihat suaminya yang seperti itu. "Sayaaaaang, kamu kenapa? Tidaaaaak. Semua ini gara-gara seafood, kamu sih ingin memakannya, aku mohon bangunlah, Sayang, banguuun." Kimberly mulai panik dan mulai menangis, dia menggoyangkan badan Khaibar dengan cepat.